Senin, 29 September 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Mike Waltz Mundur dari Jabatan Penasihat Keamanan Nasional AS, Marco Rubio jadi Pengganti Sementara

Trump rombak pemerintahannya, Marco Rubio menjadi pejabat pertama sejak era Henry Kissinger yang memegang dua posisi strategis sekaligus.

Kementerian Luar Negeri AS
MARCO RUBIO - Foto yang diambil dari laman resmi Kementerian Luar Negeri AS tanggal 14 Februari 2025 ini memperlihatkan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio sedang berpidato. Penunjukan Marco Rubio sebagai Penasihat Keamanan Nasional sementara merupakan langkah strategis Presiden Trump. 

TRIBUNNEWS.COM - Pada Kamis (1/5/2025), Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan perombakan besar dalam tim keamanannya.

Trump memberhentikan Mike Waltz dari posisi Penasihat Keamanan Nasional.

Sebagai gantinya, Trump menunjuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio untuk mengisi posisi sementara waktu.

Rubio menjadi pejabat pertama sejak era Henry Kissinger yang memegang dua posisi strategis sekaligus.

Kini ia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan Penasihat Keamanan Nasional, The Washington Post melaporkan.

Penunjukan Marco Rubio sebagai Penasihat Keamanan Nasional sementara merupakan langkah strategis Presiden Trump.

Tujuannya adalah untuk mengonsolidasikan kebijakan luar negeri dan keamanan nasional di bawah satu kepemimpinan.

Rubio, yang sebelumnya menjabat sebagai Senator dari Florida dan dikenal dengan sikap keras terhadap China dan kebijakan luar negeri yang tegas, kini memegang dua posisi penting dalam pemerintahan.

Skandal "Signalgate"

Keputusan ini diambil setelah terungkapnya skandal "Signalgate".

Waltz secara tidak sengaja menambahkan jurnalis Jeffrey Goldberg ke dalam grup obrolan Signal.

Baca juga: Bertemu Marco Rubio di AS, Menlu RI Bahas Kesiapan Pemerintah Indonesia Evakuasi Warga Gaza

Grup Signal ini merupakan wadah untuk membahas rencana serangan militer rahasia AS di Yaman.

Meskipun awalnya Trump membela Waltz, tekanan dari dalam pemerintahan dan kritik publik akhirnya memaksa pengunduran dirinya.

Waltz kemudian dinominasikan sebagai Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Posisi ini memerlukan konfirmasi dari Senat, AP News melaporkan.

Jika berhasil, Waltz akan memiliki platform baru untuk mempengaruhi kebijakan internasional dan memperkuat posisi AS di panggung global

Reaksi Politik

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan