Konflik Rusia Vs Ukraina
AS Sebut Ukraina Siap Serahkan 5 Wilayah kepada Rusia, Salah Satunya Krimea
Utusan khusus Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim Ukraina bersedia menyerahkan lima wilayah kepada Rusia.
TRIBUNNEWS.COM – Keith Kellogg, utusan khusus Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengklaim Ukraina bersedia menyerahkan lima wilayah, termasuk Krimea, kepada Rusia.
Meski demikian, Kellogg mengatakan Ukraina hanya akan mengakui kontrol Rusia atas kelima wilayah itu, tetapi tidak secara resmi mengakui kedaulatan Rusia atas kelimanya.
Dalam wawancara dengan Fox News hari Rabu kemarin, Kellog ditanya apakah AS bakal menerima permintaan Rusia. Sebelumnya, Rusia meminta Ukraina agar mencabut klaimnya atas wilayah yang berada di bawah pendudukan Rusia.
“Ya, sebagian. Lihatlah, Ukraina sudah berkata bahwa mereka bersedia menyerahkan wilayah itu, tidak secara de jure, selamanya, tetapi secara de facto karena Rusia pada kenyataannya telah mendudukinya. Mereka sudah menyetujuinya,” ucap Kellog dikutip dari Russia Today.
Kata Kellog, Ukraina menginginkan gencatan senjata yang berarti bahwa “seseorang duduk di wilayah yang sekarang dipegangnya”.
Lalu, dia mengaku telah menemui beberapa pejabat Ukraina di London sekitar seminggu yang lalu. Kellogg menyebut mereka menyejujui 22 syarat yang disodorkan AS, salah satunya adalah gencatan senjata penuh selama 30 hari.

Dia mengaku sudah mendesak Rusia agar menyetujui juga syarat dari AS. Namun, Rusia menegaskan bahwa agar gencatan secara penuh bisa diterapkan, Ukraina harus menghentikan mobilisasinya dan berhenti menerima bantuan militer dari luar negeri.
Di samping itu, Presiden Rusia Vladimir Putin juga meminta Ukraina menarik diri dari wilayah Rusia yang masih diklaimnya.
Media Barat: Putin rela cabut klaim atas wilayah Ukraina
Beberapa hari lalu Putin diklaim sudah menyodorkan usul agar perang di Ukraina diakhiri.
Klaim itu disampaikan oleh Financial Times yang mengutip beberapa narasumber yang disebut mengetahui perundingan untuk mengakhiri perang.
Baca juga: Kremlin: Putin Terbuka untuk Damai, tapi Konflik Ukraina Terlalu Rumit untuk Diselesaikan Cepat
Di St. Petersburg awal bulan ini, Putin dilaporkan telah berbincang dengan Steve Witkoff, utusan khusus Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Putin disebut berkata Rusia bisa mencabut klaimnya atas sebagian dari empat wilayah Ukraina yang masih dikontrol Kyiv.
Di sisi lain, AS juga sudah menyodorkan proposal untuk mengakhiri perang.
Dikutip dari Moscow Times, proposal itu termasuk mengakui pencaplokan Krimea oleh Rusia tahun 2014 dan mengakui penguasaan atas beberapa area yang diduduki di Ukraina bagian timur dan selatan.
Narasumber Financial Times mengatakan Putin barangkali bersedia menarik kembali permintaannya mengenai penguasaan penuh atas empat wilayah yang diperebutkan apabila AS bersedia memberikan konsesi yang jauh lebih besar.
Konsesi itu termasuk pengakuan resmi mengenai penguasaan Rusia atas Krimea dan jaminan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Di sisi lain, Dmitry Peskov selaku juru bicara Kremlin membantah klaim yang disampaikan Financial Times.
"Ada banyak kepalsuan yang kini dirilis, termasuk oleh media terpercaya, jadi kalian sebaiknya hanya mendengar dari sumber orisinil," ujar Peskov kepada RIA Novosti, kantor berita Rusia.
RIA Novosti mengatakan pertemuan antara Putin dan Witkoff terjadi tanggal 11 April lalu di St. Petersburg. Durasi pertemuan itu mencapai sekitar 4,5 jam.
Menurut Yuri Ushakov, ajudan Putin, pertemuan itu terutama membahas persoalan Ukraina. Meski demikian, persoalan politik dan ekonomi turut diperbincangkan.
Ushakov berujar AS sudah membahas sinyal-sinyal dari Rusia mengenai penyelesaian konflik di Ukraina.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.