Konflik Palestina Vs Israel
Alasan Yahudi Ultra Ortodoks Terus Protes Wajib Militer Israel, Studi Taurat Jadi Tugas Utama Mereka
Puluhan orang Yahudi ultra-Ortodoks berdemonstrasi di luar pangkalan perekrutan dekat Tel Aviv pada hari Senin menentang wajib militer.
KAN mengatakan tentara Israel menurunkan ekspektasinya terhadap perekrutan kaum Yahudi ultra-Ortodoks ke minimum, karena kurang dari 1.000 mahasiswa Haredi yang menanggapi lebih dari 10.000 perintah wajib militer.
Militer berencana merekrut 280 tentara dalam Brigade Hashmonaim, unit infanteri khusus untuk Haredi, tetapi jumlahnya dikurangi menjadi hanya 80 karena kurangnya sukarelawan.
Komunitas Haredi, yang mencakup sekitar 13 persen dari 10 juta penduduk Israel, terus memprotes wajib militer menyusul putusan Mahkamah Agung pada 25 Juni 2024, yang mengamanatkan pendaftaran mereka dan menghentikan pendanaan untuk yeshiva (sekolah agama) yang siswanya menolak wajib militer.
Penghindaran wajib militer tersebut terjadi saat tentara Israel melanjutkan serangannya ke Gaza pada tanggal 18 Maret, yang menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan pada tanggal 19 Januari.
Israel telah membunuh lebih dari 52.200 warga Palestina di daerah kantong itu sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.
Bentrokan Yahudi Ultra Ortodoks dengan Tentara Israel
Protes berskala besar meletus kemarin saat demonstran Haredi bentrok dengan pasukan Pendudukan di luar dua pusat pendaftaran Pasukan Pertahanan Israel (IDF), menyuarakan penentangan keras terhadap perekrutan pria-pria ultra-Ortodoks ke dalam Brigade Hasmonean yang baru dibentuk militer.
Menurut The Times of Israel, ratusan pengunjuk rasa ultra-Ortodoks berkumpul di luar kantor perekrutan di Yerusalem di lingkungan Romema.
Sementara kelompok terpisah berdemonstrasi di pangkalan Tel Hashomer dekat Tel Aviv.
Demonstrasi tersebut bertujuan untuk menggagalkan perekrutan sekitar 70 orang baru ke brigade tersebut dan 110 orang yang lebih tua untuk bergabung ke unit cadangannya.
Sekitar 10.000 surat panggilan wajib militer telah dikeluarkan untuk orang-orang Haredi selama setahun terakhir, dengan hanya sekitar 2 persen yang menanggapi.
Saat para wajib militer baru tiba di Tel Hashomer, para demonstran terlihat berteriak kepada mereka, yang mendorong pasukan keamanan untuk mengawal para rekrutan tersebut melewati kerumunan.
Polisi Perbatasan bentrok dengan beberapa pengunjuk rasa dan menggunakan kekerasan untuk menjaga ketertiban, termasuk mendorong, menyeret, dan, dalam beberapa kasus, menendang orang-orang yang mencoba melanggar garis keamanan.
Konflik Palestina Vs Israel
KTT Darurat Arab-Islam di Doha: Seremoni Tanpa Taring |
---|
Netanyahu Gunakan Dalih Hubungan Hamas-Qatar untuk Bela Serangan Israel di Doha |
---|
Komisi PBB Sebut Israel Melakukan Genosida di Gaza, Apa Artinya? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui |
---|
PBB: Netanyahu Dalang Genosida di Gaza, Ribuan Warga Palestina Dibunuh dengan Sengaja |
---|
Diteriaki di Depan Rumahnya, Netanyahu Kabur, Keluarga Sandera Tuntut Jawaban |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.