Sabtu, 4 Oktober 2025

5 Berita Internasional Terpopuler: Pembunuhan Muslim di Prancis - Bentrok Tentara India dan Pakistan

Kasus pembunuhan di masjid Prancis menjadi salah satu berita internasional terpopuler, 30 April 2025.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Tangkap layar YouTube France24, X ANI, Khaberni, Pixabay
BERITA INTERNASIONAL TERPOPULER - Gambar dari kiri ke kanan, atas ke bawah: Pria yang diduga membunuh seorang jamaah Muslim di sebuah masjid di Prancis selatan pada hari Jumat (25/4/2025); Anggota komunitas Gujjar dan Bakarwal mengadakan protes atas serangan di Pahalgam, Kashmir pada 27 April 2025; Bekas ledakan bom dari serangan udara Israel di Beit Lahia, Gaza Utara, Sabtu (14/3/2025); dan foto ilustrasi kejahatan perang. Kasus pembunuhan di masjid Prancis menjadi salah satu berita internasional terpopuler. 

TRIBUNNEWS.COM - Berita internasional terpopuler Tribunnews dimulai dari kasus pembunuhan di sebuah masjid di Prancis, pelaku kini sudah menyerahkan diri.

Sementara di Kashmir, wilayah yang disengketakan, prajurit India dan Pakistan terlibat bentrok, kedua negara kini di ambang perang.

Berikut berita populer selengkapnya dalam 24 jam terakhir.

1. Tersangka Pembunuhan Muslim di Prancis Serahkan Diri di Italia, Motif Terungkap

Tersangka pembunuhan seorang Muslim di Prancis selatan pada Jumat (25/4/2025) telah menyerahkan diri kepada pihak berwajib di Italia.

Insiden tersebut terjadi, di Masjid Khadidja.

Tersangka yang diidentifikasi sebagai Olivier, seorang warga negara Perancis.

Oliver dilaporkan menikam korban yang sekarat berulang kali di dalam masjid yang sepi.

Saat beraksi Oliver juga mengeluarkan hinaan terhadap agama Islam.

Setelah sempat kabur dan menjadi buron, ia akhirnya menyerahkan diri ke kantor polisi di Pistoia pada Minggu (27/4/2025).

Korban, yang bernama Aboubakar Cisse.

Cisse adalah seorang pemuda asal Mali berusia 20-an tahun.

Baca juga: Hasil Riset: Kenyataan Menyedihkan, Prancis Negara Adikuasa Eropa Cuma Bertahan 3 Hari Lawan Rusia

Jenazahnya ditemukan oleh jemaah yang datang untuk shalat Jumat di masjid tersebut.

Kejadian ini segera memicu kemarahan dan kecaman dari berbagai pihak di Prancis.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Tentara India dan Pakistan Saling Tembak di Kashmir, Ketegangan Dikhawatirkan Terus Meningkat

Tentara India dan Pakistan saling tembak setelah terjadi serangan mematikan terhadap wisatawan di Kashmir yang dikelola India pada pekan lalu.

Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, mengatakan dia yakin serangan oleh India "akan segera terjadi".

Sebab, kata dia, ketegangan terus meningkat menyusul serangan militan di wilayah Kashmir, yang mengakibatkan tewasnya 26 orang, seperti dilaporkan Reuters.

India, yang belum menyebutkan nama kelompok mana pun yang dicurigai memimpin serangan itu, mengatakan pihaknya yakin Pakistan telah mendukung militan yang terlibat dalam serangan itu.

Menurut laporan BBC, otoritas India telah menggunakan bahan peledak untuk menghancurkan properti yang diduga terkait para tersangka.

Lebih dari 1.500 orang telah ditahan untuk diinterogasi.

"Kami telah memperkuat pasukan kami karena ini adalah sesuatu yang mendesak sekarang."

"Jadi dalam situasi itu, beberapa keputusan strategis harus diambil, jadi keputusan itu telah diambil," kata Khawaja Muhammad Asif kepada Reuters, Senin (28/4/2025).

Asif tidak menjelaskan mengapa ia berpikir kemungkinan serangan dari India akan segera terjadi.

Namun, ia mencatat bahwa sekutu di Teluk telah diberi tahu, yang pada gilirannya tampaknya telah mengomunikasikan situasi di lapangan dengan pejabat di Tiongkok dan Amerika Serikat (AS).

BACA SELENGKAPNYA >>>

Baca juga: Kaum Yahudi Ultra-Ortodoks Memprotes Wajib Militer Israel, Sinyal Merah Buat IDF

3. Kapal Induk USS Harry Truman Nyaris Remuk Dihantam Rudal Houthi, Satu Jet Tempur F-18 Tenggelam

Rudal antikapal yang dilepaskan kelompok Houthi Yaman, nyaris menghajar Kapal Induk Amerika Serikat (AS) USS Harry S. Truman di Laut Merah, Senin (28/4/2025) waktu setempat.

Meski berhasil selamat dari tembakan rudal, kondisi darurat tersebut sempat memaksa kapal induk bermanuver tajam.

Akibat manuver, sebuah pesawat tempur F/A-18E Super Hornet jatuh dari sisi kapal induk USS Harry S. Truman.

Insiden ini juga menyebabkan sebuah traktor penarik yang sedang menggerakkan pesawat tersebut jatuh ke laut.

Beruntungnya, hanya satu pelaut yang mengalami cedera ringan.

Kantor Informasi Kepala Angkatan Laut AS (CHINFO) mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan bahwa pesawat F/A-18E Super Hornet dan traktor penarik jatuh ke laut saat kapal induk beroperasi di Laut Merah pada 28 April.

Penyebab pasti insiden ini masih belum jelas, tetapi CHINFO menyatakan bahwa kru yang menggerakkan pesawat kehilangan kendali atas pesawat saat sedang ditarik di hanggar. Investigasi atas insiden ini sedang dilakukan.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Israel Hancurkan Rafah, Gaza Dikepung Kelaparan: Warga Khawatir Digiring ke Kamp Tertutup

Tentara Israel meratakan sisa-sisa Kota Rafah di tepi selatan Jalur Gaza. Hal ini memicu kekhawatiran warga akan digiring ke kamp raksasa di tanah tandus.

Blokade total Israel diberlakukan sejak gagalnya gencatan senjata enam minggu lalu, dikutip dari Reuters.

Tindakan ini telah memutus akses pangan dan obat-obatan untuk 2,3 juta penduduk Gaza selama hampir dua bulan.

Sejak pertengahan Maret 2025, Israel kembali melancarkan operasi darat dan merebut sebagian besar wilayah di Jalur Gaza.

Operasi ini juga memaksa evakuasi warga dari apa yang disebut sebagai "zona penyangga", termasuk seluruh wilayah Rafah yang mencakup sekitar 20 persen Jalur Gaza.

Menurut penyiar publik Israel, Kan, militer Israel tengah membangun "zona kemanusiaan" baru di Rafah.

Baca juga: Pakar Militer: Tentara Israel Sudah Kepung dan Caplok Rafah, Taktik Al Qassam Masih Misterius

Warga sipil akan dipindahkan ke zona tersebut setelah menjalani pemeriksaan keamanan untuk mencegah penyusupan pejuang Hamas.

Distribusi bantuan di zona tersebut kabarnya akan dilakukan oleh perusahaan swasta.

BACA SELENGKAPNYA >>>

5. Hotel di Jepang Minta Tamu dari Israel Tanda Tangani Pernyataan Tidak Terlibat Kejahatan Perang

Sebuah hotel di Kyoto, Jepang, meminta tamunya yang berasal dari Israel untuk menandatangani pernyataan bahwa ia tidak terlibat dalam kejahatan perang.

Mengutip Roya News, turis Israel tersebut menginap di Wind Villa Hotel.

Saat akan melakukan check-in, tamu itu disodori formulir yang berisi sejumlah pernyataan, termasuk tidak menyerang warga sipil, tidak menyiksa tawanan perang, serta tidak melakukan kekerasan seksual.

Menurut media Israel Yedioth Ahronoth, pihak hotel menjelaskan bahwa kebijakan tersebut berlaku bagi tamu asal Israel maupun Rusia.

Turis tersebut awalnya menolak menandatangani formulir dengan alasan ingin menjauh dari urusan politik.

Namun, ia akhirnya setuju untuk menandatangani pernyataan tersebut.

Ia mengatakan bahwa dirinya tidak menyembunyikan apa pun dan tidak ingin menimbulkan masalah.

Turis tersebut kemudian menghubungi Duta Besar Israel untuk Jepang, Gilad Cohen, yang selanjutnya mengirim surat kepada Gubernur Kyoto, Takatoshi Nishiwaki.

Gubernur Nishiwaki mengonfirmasi bahwa penyelidikan resmi telah diluncurkan terhadap tindakan hotel tersebut.

Pihak manajemen hotel kemudian buka suara mengenai kebijakan itu.

Manajer hotel menjelaskan bahwa karena adanya kewajiban wajib militer di Israel, sulit untuk memastikan apakah warga Israel muda terlibat dalam agresi militer yang sedang berlangsung di Gaza.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved