Senin, 29 September 2025

Pilot TNI AU Sukses Terbangkan Rafale di Prancis, Indonesia Siap Operasikan 42 Jet Tempur Baru

Empat pilot TNI AU sukses terbangkan Rafale di Prancis. Jet tempur baru ini siap ubah peta kekuatan udara kawasan.

Penulis: Gita Irawan
instagram @militer.udara
TNI AU LATIHAN RAFALE — Seorang personel darat mengarahkan jet tempur Rafale saat sesi latihan penerbangan di Escadron de Transformation Rafale (ETR) 3/4 Aquitaine, Base Aérienne 113, Saint-Dizier, Prancis. Momen ini merupakan bagian dari keberhasilan empat pilot TNI AU menyelesaikan penerbangan solo Rafale F3R dalam program pelatihan internasional. 

Ringkasan Utama

Empat penerbang TNI AU sukses terbang solo Rafale F3R di Prancis. Capaian ini menandai kesiapan Indonesia mengoperasikan jet tempur omnirole generasi 4.5 yang akan memperkuat pertahanan udara nasional mulai 2026.

  
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Empat penerbang tempur TNI Angkatan Udara yang tergabung dalam Pilot Training Batch 1 berhasil melaksanakan penerbangan solo menggunakan pesawat tempur Rafale F3R di Escadron de Transformation Rafale (ETR) 3/4 Aquitane, Base Aérienne 113, Saint-Dizier, Prancis.

Keempat pilot tersebut adalah Letnan Kolonel Penerbang Binggi Nobel, Mayor Penerbang Eri Nasrul Mahlidar, Mayor Penerbang Arie Prasetyo, dan Mayor Penerbang Yusuf Atmaraga.

Mereka menyelesaikan penerbangan solo secara bertahap hingga 19 September 2025.

“Keberhasilan ini menjadi pencapaian penting dalam rangkaian Pilot Training Batch 1 sekaligus menandai kesiapan personel TNI AU dalam mengoperasikan Rafale sebelum pesawat tersebut resmi memperkuat pertahanan udara Indonesia,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana, dalam keterangan pers, Kamis (25/9/2025).

Rafale F3R merupakan jet tempur omnirole generasi 4.5 buatan Dassault Aviation, dirancang untuk menjalankan berbagai misi tempur secara simultan.

Varian ini dilengkapi radar AESA RBE2, sistem Optical Search and Track (OSF), dan perangkat peperangan elektronik SPECTRA. Jet ini kompatibel dengan rudal Meteor, MICA, SCALP, serta bom presisi AASM.

Baca juga: 10 Negara dengan Pengeluaran Militer Terbesar Dunia: Ada Israel yang Jor-joran Belanja Alutsista

TNI AU telah menyiapkan infrastruktur pendukung di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, sebagai basis operasional Rafale.

Fasilitas tersebut meliputi hanggar, area pemeliharaan, dan pusat pelatihan. 

“Diharapkan dapat menunjang operasional Rafale ketika tiba di Indonesia,” kata Nyoman.

Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI M. Tonny Harjono memastikan tiga unit Rafale pertama akan tiba pada Februari atau Maret 2026, disusul tiga unit berikutnya pada April.

Total 42 unit Rafale telah dipesan Indonesia dalam kontrak kerja sama pertahanan dengan Prancis senilai sekitar USD 8 miliar.

 
Dampak Strategis Rafale di Kawasan

Laut China Selatan
Laut China Selatan (Foto Google)

Kehadiran Rafale di Indonesia diperkirakan akan mengubah lanskap kekuatan udara di Asia Tenggara.

Dengan kemampuan omnirole dan teknologi tempur canggih, Rafale memberikan Indonesia keunggulan operasional yang sebelumnya hanya dimiliki oleh negara-negara seperti Singapura (F-15SG) dan Australia (F-35A).

Baca juga: Trump Puji Pidato Gebrak Meja Prabowo di PBB: “You Did a Great Job”

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan