Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.161: Ledakan Guncang Kyiv, Ukraina Aktifkan Sistem Pertahanan Udara

Ledakan mengguncang Kyiv pada Selasa (29/4/2025) dini hari, setelah angkatan udara Ukraina mengeluarkan peringatan serangan udara di Kyiv.

Kantor Presiden Ukraina
ZELENSKY RAYAKAN PASKAH - Foto ini diambil dari kantor Presiden Ukraina pada Minggu (20/4/2025), memperlihatkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky memberikan ucapan selamat hari raya Paskah pada hari Minggu. Serangkaian ledakan mengguncang Kyiv pada Selasa (29/4/2025) dini hari, setelah angkatan udara Ukraina mengeluarkan peringatan serangan udara terhadap ibu kota. 

Merz sendiri menegaskan bahwa invasi Rusia di bawah Vladimir Putin merupakan pertempuran "melawan seluruh tatanan politik benua Eropa".

Sementara itu, Boris Pistorius, seorang demokrat sosial yang diharapkan melanjutkan perannya sebagai Menteri Pertahanan, mengkritik proposal perjanjian damai Donald Trump, dengan menyebutnya "mirip dengan kapitulasi".

  • Ledakan Guncang Kyiv, Ukraina Aktifkan Sistem Pertahanan Udara

Serangkaian ledakan mengguncang Kyiv pada Selasa (29/4/2025) dini hari, setelah angkatan udara Ukraina mengeluarkan peringatan serangan udara terhadap ibu kota.

Laporan ini disampaikan oleh saksi mata kepada Reuters.

Militer Ukraina mengonfirmasi bahwa sistem pertahanan udara dikerahkan untuk menangkis serangan tersebut.

Hingga saat ini, belum ada rincian lebih lanjut mengenai sumber serangan atau kerusakan yang ditimbulkan.

  • Zelensky Tolak Gencatan Senjata Tiga Hari, Desak Penghentian Perang Secepatnya

Baca juga: Trump Kecewa dengan Rusia, Minta Putin Setop Menembak dan Menandatangani Kesepakatan dengan Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan gencatan senjata selama satu bulan.

Seruan ini sebagai tanggapan atas usulan sepihak Vladimir Putin yang menawarkan gencatan senjata tiga hari bulan depan dalam rangka peringatan perang dunia kedua.

Dilansir dari Reuters, Zelensky menuduh Rusia mencoba memanipulasi situasi untuk kepentingan politik domestik.

"Entah mengapa, semua orang seharusnya menunggu 8 Mei dan baru kemudian melakukan gencatan senjata untuk memastikan ketenangan bagi Putin selama parade," kata Zelensky.

Ia menegaskan bahwa Ukraina lebih menghargai kehidupan rakyat dibandingkan parade perayaan.

"Kami percaya dunia juga berpandangan sama, bahwa tidak ada alasan untuk menunggu 8 Mei,"

"Gencatan senjata seharusnya tidak hanya berlangsung beberapa hari untuk kemudian melanjutkan pembunuhan," lanjutnya.

Pejabat Ukraina juga mengingatkan bahwa Rusia pernah mengumumkan gencatan serupa saat periode Paskah, namun kemudian melanggarnya.

Putin menyarankan gencatan senjata pada bulan Mei untuk memperingati 80 tahun kemenangan Uni Soviet dalam perang dunia kedua.

Putin mendesak Kyiv agar mengikuti contoh Moskow.

Jika usulan ini benar-benar dipatuhi kedua belah pihak, itu akan menjadi gencatan senjata penuh pertama sejak invasi skala penuh Rusia ke Ukraina lebih dari tiga tahun lalu.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved