Konflik Rusia Vs Ukraina
Zelensky: Tentara Ukraina Masih Bertempur di Kursk meski Rusia Klaim Menang
Dalam pidato malamnya, Zelensky menyatakan bahwa militer Ukraina terus menjalankan operasi di wilayah Kursk dan Belgorod.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan pada Minggu (27/4/2025) bahwa pasukan Ukraina masih bertempur di wilayah Kursk, Rusia.
Di sisi lain, Moskow mengeklaim, telah "membebaskan" daerah tersebut.
Dalam pidato malamnya, Zelensky menyatakan bahwa militer Ukraina terus menjalankan operasi di wilayah Kursk dan Belgorod.
"Kami mempertahankan kehadiran kami di wilayah Rusia," ujarnya, seperti dilaporkan oleh Reuters.
Kyiv berharap, dapat menggunakan tanah di wilayah Kursk sebagai alat tawar-menawar dalam perundingan damai di masa depan dengan Rusia.
Zelensky juga mengakui, situasi di banyak wilayah, termasuk Kursk, masih sulit bagi pasukan Ukraina.
Pada Minggu (27/4/2025), Putin memuji para jenderalnya atas keberhasilan mereka dalam merebut kembali Kursk, yang sebelumnya dikuasai oleh pasukan Ukraina selama serangan balik musim panas lalu.
Pernyataan ini, didukung oleh media negara Rusia dan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, yang menyatakan bahwa Kursk kini berada di bawah kendali penuh Rusia.
Zelensky membantah klaim tersebut.
Presiden Ukraina itu menyatakan, pasukan Ukraina masih mempertahankan posisi mereka di beberapa bagian wilayah Kursk.
Ia menekankan, pertempuran di wilayah tersebut belum berakhir dan Ukraina tetap berkomitmen untuk mempertahankan wilayah yang telah mereka kuasai.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.160: Ngobrol 4 Mata di Roma, Trump Akui Baikan dengan Zelensky
Kontrol atas Kursk menjadi titik penting dalam negosiasi damai yang sedang berlangsung.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menyatakan kesiapan untuk membahas kesepakatan damai yang dimediasi oleh Presiden AS Donald Trump, dengan syarat-syarat tertentu.
Sementara itu, penasihat keamanan nasional AS, Mike Waltz, menyatakan Trump akan menggunakan kombinasi insentif dan tekanan untuk mendorong Putin menuju kesepakatan.
Serangan Dini Hari
Selain itu, Rusia melancarkan serangan besar-besaran menggunakan hampir 150 pesawat nirawak dan serangan udara di Ukraina pada Minggu dini hari, menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai beberapa lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.