Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia dan AS Sepakati Poin Utama untuk Akhiri Perang Ukraina

Pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Steve Witkoff membawa harapan baru untuk mengakhiri perang Ukraina.

Editor: timtribunsolo
Telegram DSNS Ukraina
MEMBERSIHKAN PUING BANGUNAN - Foto ini diambil dari Layanan Darurat Negara Ukraina (DSNS) pada Selasa (8/4/2025), memperlihatkan petugas layanan darurat Ukraina membersihkan puing-puing bangunan gudang dan bengkel mebel di distrik Obolonsky, Kyiv pada Senin (7/4/2025) setelah dihantam serangan Rusia pada malam sebelumnya. Pada 25 April 2025, pertemuan Putin dan Steve Witkoff membawa harapan baru untuk mengakhiri perang Ukraina. 

TRIBUNENWS.COM – Pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan utusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Steve Witkoff, menghasilkan kesepakatan penting untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan di Ukraina.

Penasihat urusan luar negeri Putin, Yuri Ushakov, menyatakan bahwa pertemuan yang berlangsung selama tiga jam tersebut berjalan dengan konstruktif dan berhasil mempersempit perbedaan pandangan antara kedua belah pihak.

Poin Penting Pertemuan

Ushakov mengungkapkan bahwa diskusi tersebut difokuskan pada kemungkinan dimulainya kembali pembicaraan langsung antara Rusia dan Ukraina.

"Pertemuan ini memungkinkan Rusia dan AS untuk lebih menyatukan posisi mereka tidak hanya mengenai Ukraina tetapi juga mengenai sejumlah isu internasional lainnya," katanya.

Presiden Trump menegaskan bahwa sebagian besar poin utama perjanjian untuk mengakhiri perang telah disepakati.

Melalui akun media sosialnya, Trump menyatakan bahwa Rusia dan Ukraina sangat dekat dengan kesepakatan.

Ia menyerukan agar kedua belah pihak bertemu di tingkat tertinggi untuk menyelesaikan masalah ini.

Prinsip Ukraina dalam Negosiasi

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Hiorhiy Tekhy, menegaskan posisi negaranya dalam perundingan.

Ukraina mengadopsi tiga prinsip utama yaitu tidak mengakui wilayah yang dicaplok Rusia, tidak menerima pembatasan pada angkatan bersenjata dan industri militer, serta menolak hak negara ketiga untuk memveto keputusan Ukraina dalam bergabung dengan aliansi internasional.

Baca juga: Zelensky Ingin Dukungan Ala Israel dari AS untuk Ukraina, Berharap Dapat Jaminan Keamanan

Tekhy menekankan bahwa prinsip-prinsip tersebut bukan hanya berkaitan dengan gencatan senjata, tetapi juga merupakan kerangka kerja komprehensif untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.

Sebelumnya, The New York Times melaporkan bahwa pemerintahan Trump berupaya mencegah aksesi Ukraina ke aliansi NATO.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved