Sabtu, 4 Oktober 2025

Jelang Kunjungan Trump, AS Tawarkan Paket Senjata Canggih ke Arab Saudi

Amerika Serikat dikabarkan tengah menyiapkan paket penjualan senjata canggih kepada Arab Saudi.

Tangkapan layar YouTube White House
PRESIDEN AMERIKA SERIKAT - Tangkapan layar YouTube White House yang diambil pada Selasa (15/4/2025) memperlihatkan Donald Trump memberikan ucapan selamat Paskah pada 13 April 2025. Amerika Serikat dikabarkan tengah menyiapkan paket penjualan senjata canggih kepada Arab Saudi. 

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat dikabarkan tengah menyiapkan paket penjualan senjata canggih kepada Arab Saudi.

Menurut laporan dari kantor berita Reuters yang mengutip enam sumber yang mengetahui langsung proses negosiasi tersebut, paket senjata ini senilai lebih dari 100 miliar dolar AS.

Kesepakatan besar ini disebut berada dalam tahap akhir pembahasan.

Rencananya, kesepakatan ini akan diumumkan menjelang kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Timur Tengah bulan depan.

Di mana Trump akan mengunjungi Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab.

Beberapa kontraktor pertahanan terkemuka Amerika seperti Lockheed Martin, RTX Corp, Boeing, Northrop Grumman, dan General Atomics disebut akan menyediakan sistem persenjataan canggih dalam kesepakatan ini.

Yang menjadi sorotan adalah beberapa eksekutif dari perusahaan-perusahaan tersebut dilaporkan akan turut serta dalam delegasi kunjungan Trump.

Sumber yang dikutip oleh Reuters mengatakan kontraktor tersebut dapat melihat Riyadh dipasok dengan berbagai senjata termasuk pesawat angkut C-130, rudal, dan sistem radar.

Namun, kecil kemungkinan Arab Saudi akan memperoleh akses ke jet tempur F-35 buatan Lockheed Martin, dikutip dari Al Jazeera.

Lantaran hanya beberapa negara yang diberi akses tersebut.

Seperti, sekutu NATO, Jepang, Korea Selatan, dan Australia.

Baca juga: Tingkat Persetujuan AS terhadap Trump Menurun, Jajak Pendapat, Kinerja Trump di Mata Publik AS Turun

Sebelumnya, Biden telah mencoba melakukan hal serupa kepada Arab Saudi.

Sayangnya, pakta pertahanan itu tidak berhasil atau gagal.

Pakta tersebut berisi tujuan yang lebih luas untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Tidak hanya itu, isi pakta tersebut juga mencakup meminta Riyadh untuk membatasi investasi China dan menghentikan pembelian senjata dari Beijing.

Akan tetapi, Reuters mengatakan tidak dapat memastikan apakah kesepakatan yang diusulkan Trump akan menyerukan pembatasan serupa.

Baik Gedung Putih maupun pejabat Saudi tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Meski begitu, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada Reuters bahwa akan ada kerja sama penting antara AS dan Arab Saudi.

"Kerja sama keamanan tetap menjadi komponen penting dalam hubungan AS-Saudi," katanya.

Meskipun AS telah lama memasok senjata ke Arab Saudi, penjualan senjata menurun pada tahun 2018.

Hal ini terjadi lantaran adanya insiden pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi.

Lalu Kongres AS memutuskan untuk melarang penjualan senjata ofensif ke Arab Saudi pada tahun 2021.

Namun, seiring invasi Rusia ke Ukraina yang mengguncang pasokan energi dunia, pemerintahan Biden mulai melunakkan sikap terhadap Arab Saudi pada tahun 2022. 

Pemerintahan Biden mulai melunakkan pendiriannya terhadap Arab Saudi pada tahun 2022 setelah invasi Rusia ke Ukraina berdampak pada pasokan minyak global.

Hingga puncaknya pada tahun 2024.

Di mana AS mencabut larangan penjualan senjata ke Arab Saudi.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Donald Trump dan Arab Saudi

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved