Konflik Palestina Vs Israel
Tentara Zionis Butuh Rp 43 Triliun Lagi untuk Perluas Perang di Gaza, Padahal Ekonomi Israel Krisis
Tentara zionis Israel butuh dana sebesar Rp 34 Triliun untuk perangnya di Gaza. Hal itu tentu saja ditentang oleh kementerian keuangan Israel.
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel memperkirakan bahwa mereka akan membutuhkan tambahan 10 miliar shekel ($ 2,6 miliar) atau sebesar Rp 43,8 Triliun untuk memperluas perangnya di Jalur Gaza.
“Pembaruan perang di Gaza lebih dari sebulan yang lalu, setelah gencatan senjata, dan rencana untuk memperluasnya dengan operasi darat skala besar."
Hal tersebut pun dianggap menimbulkan biaya yang signifikan.
"Menimbulkan biaya yang signifikan,” seperti halnya informasi yang ditulis harian Yedioth Ahronoth.
Media tersebut menambahkan bahwa kenaikan biaya perang tersebut sangat ditentang oleh Kementerian Keuangan Israel.
“Tidak dapat dibayangkan bahwa, di luar hampir $ 31 miliar yang sudah dialokasikan, termasuk penggunaan dana cadangan $ 2,6 miliar lainnya dapat ditambahkan ke anggaran pertahanan yang sudah meningkat,” kata seorang pejabat senior Israel.
Harian itu mengatakan bahwa biaya tambahan perang akan digunakan untuk merebut sekitar 40 persen wilayah Gaza dalam beberapa minggu mendatang.
Hal ini tentu saja untuk meningkatkan keamanan permukiman Israel di dekat perbatasan Gaza dan mencegah dimulainya kembali tembakan roket ke Israel.
Menurut angka yang dikeluarkan oleh surat kabar ekonomi Israel Calcalist awal tahun 2025 ini, Israel telah menghabiskan 250 miliar shekel ($ 67,57 miliar) pada 2024 untuk serangan militernya di Jalur Gaza.
Atau jika dirupiahkan sebesar Rp 1,1 Kuadriliun, tentunya hal ini berdampak pada perekonomian Israel yang disebt krisis akibat perang mengutip Anadolu Agency.
Diketahui Tentara Israel melanjutkan serangannya di Gaza pada 18 Maret 2025.
Baca juga: Pria Israel Diserang Hiu, Netizen Anti-Zionis Unggah Meme Hiu Hamas: Bahkan Alam Melawan Israel
Serangan itu menghancurkan gencatan senjata 19 Januari 2025 dan perjanjian pertukaran tahanan.
Israel telah membunuh lebih dari 51.200 warga Palestina di daerah kantong itu sejak Oktober 2023.
Dan kebanyakan korban adalah perempuan dan anak-anak.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.