Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Krisis Tentara Militer, Pasukan Zionis Kurang Terlatih Bahkan Disebar ke Medan Perang Gaza

Israel menghadapi krisis kekurangan tentara militer. Israel pun mengerahkan pasukan yang kurang terlatih ke medan perang Gaza.

Yedioth Ahronoth/IDF
PASUKAN ISRAEL - Foto yang diambil dari Yedioth Ahronoth tanggal 1 April 2025 memperlihatkan pasukan Israel di Jalur Gaza. Israel menghadapi krisis kekurangan tentara militer. Israel pun mengerahkan pasukan yang kurang terlatih ke medan perang Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Krisis pasukan militer tengah melanda Israel.

Dilaporkan tentara Israel sampai mengerahkan tentara yang belum menyelesaikan pelatihan penuh mereka ke Jalur Gaza untuk berpartisipasi dalam genosida terhadap warga Palestina.

"Terhadap latar belakang kekurangan tentara, pasukan dari Brigade Golani dan Givati (pasukan elit) yang mendaftar empat bulan lalu dan tidak menyelesaikan pelatihan mereka telah bergabung dengan tentara dan dikirim ke Jalur Gaza," menurut laporan Otoritas Penyiaran resmi (KANAN), Minggu (20/4/2025).

Tentara-tentara Israel itu dikirim ke medab perang mulai Desember 2024 lalu, tanpa menyelesaikan pelatihan militer, padahal hal tersebut sangat diperlukan.

Senin (21/4/2025) lalu, surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan, Kepala Staf Eyal Zamir memberi tahu Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, dan pemerintahnya, kekurangan pasukan dapat membatasi kemampuan tentara Israel untuk mencapai ambisi dan rencana kepemimpinan politik di Gaza.

Dalam beberapa bulan terakhir, tentara Israel telah berbicara tentang kekurangan tentara reguler.

Kekurangan itu termasuk tidak adanya perekrutan tentara pada Yahudi ultra-Ortodoks (Haredim).

Juga, penolakan 30 persen hingga 40 persen tentara cadangan Israel untuk turut andil dalam perang di Gaza.

Penolakan itu alasannya termasuk kelelahan dari perang berkepanjangan.

Beberapa laporan menunjukkan jumlah tentara cadangan yang menolak untuk bergabung kembali dengan tentara jauh lebih tinggi.

Kekurangan ini dapat makin buruk, mengingat petisi berturut-turut yang ditandatangani oleh warga Israel Israel.

Baca juga: Terowongan Baru Bermunculan, Al-Qassam Umumkan Penyergapan Mematikan Unit Teknik Tentara Israel

Termasuk personel militer, menuntut kembalinya tahanan, bahkan jika itu berarti menghentikan perang genosida di Gaza.

Menurut data dari situs web 'Returning to Israel' non-pemerintah, lebih dari 140.000 orang telah menandatangani 50 petisi pada hari Sabtu (19/4/2025), dilansir Palestine Chronicle.

Termasuk 21 petisi yang ditandatangani oleh lebih dari 10.000 cadangan dan mantan personel militer.

Diketahui militer Israel telah melancarkan perang genosida terhadap warga Palestina, yang menyebabkan kematian lebih dari 51.000 orang, cedera lebih dari 116.000, dan hilangnya lebih dari 14.000 lainnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved