Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Terowongan Baru Bermunculan, Al-Qassam Umumkan Penyergapan Mematikan Unit Teknik Tentara Israel

Brigade Al Qassam kembali menyentak dengan operasi-operasi penyergapan Tentara Israel menggunakan taktik gerilya di terowongan.

khaberni/tangkap layar
INTAI PASUKAN ISRAEL - Tangkap layar unggahan Brigade Al Qassam dalam platform media sosial yang menunjukkan pengintaian terhadap sejumlah personel Tentara Israel di Jalur Gaza. Dalam tiga hari belakangan secara beruntun, mulai Sabtu (19/4/2025) hingga Senin (21/4/2025), Al Qassam mengumumkan keberhasilan sejumlah penyergapan yang menewaskan IDF di berbagai lokasi di Jalur Gaza. 

Di samping itu, para pejuangnya memantau aktivitas IDF, melepaskan tembakan, dan menunggu peluang.

“Ketika peluang itu datang, mereka berupaya mengikuti pasukan [Israel], menyerang dengan tembakan antitank, dan bahkan mendokumentasikan kerusakannya demi tujuan propaganda,” ujarnya.

Menurut dia, peristiwa serangan Hamas beberapa hari belakangan ini menunjukkan strategi Hamas itu.

Serangan itu dilakukan oleh para pejuang Hamas yang berada di dalam terowongan.

Ashkenazi mengatakan hampir tiap hari tentara Israel menemukan terowongan baru di Gaza.

“Beroperasi keluar dari kesukarannya dan menggunakan taktik gerilya, mengubah kelemahan militernya menjadi keuntungan taktis: menembak dari jarak jauh, menanam bom, dan kabur cepat, inilah cara yang coba mereka gunakan untuk membuat IDF kehilangan keseimbangan,” kata pengamat yang juga kolumnis surat kabar Maariv itu.

Baca juga: Teriakan Sandera Brigade Al Qassam Minta Bebas, Koar PM Israel Sebut Hamas Alot 

Dia mengatakan IDF sadar akan ancaman seperti itu dan kini sedang melakukan tindakan yang sesuai.

“Manuver saat ini sedang dijalankan dengan cara yang diperhitungkan, sembari menjaga margin keamanan, memperluas penggunaan pasukan zeni dan penggunaan tembakan untuk melindungi pasukan, memastikan sayap pertahanan, membersihkan area jebakan, mencari lokasi pintu masuk dan terowongan dan mencegah upaya musuh untuk membuat sergapan.”

Menurut dia, Kementerian Pertahanan Israel memahami bahwa operasi IDF di Gaza ditujukan untuk menekan Hamas. Namun, operasi itu merupakan proses yang “rapuh”.

“Karena Hamas kini mengobarkan perang gerilya, mengikuti rencana dan prosedur operasi, sembari melindungi nyawa para pejuang, menjadi upaya rumit yang tidak punya jaminan mampu dijalankan dalam jangka panjang.”

SAYAP MILITER - Foto file Khaberni yang diambil, Kamis (13/3/2025) yang menunjukkan personel Brigade Al Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas saat berkumpul dalam parade militer. Seorang analis dan penulis Israel, Gideon Levy meyakini kalau Hamas akan tetap eksis terlepas dari niat Israel melancarkan perang lagi di Gaza dengan kekuatan yang lebih besar dari agresi sebelumnya.
SAYAP MILITER - Foto file Khaberni yang diambil, Kamis (13/3/2025) yang menunjukkan personel Brigade Al Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas saat berkumpul dalam parade militer. Seorang analis dan penulis Israel, Gideon Levy meyakini kalau Hamas akan tetap eksis terlepas dari niat Israel melancarkan perang lagi di Gaza dengan kekuatan yang lebih besar dari agresi sebelumnya. (Khaberni/tangkap layar)

Hamas menyimpan pasukannya

Hamas saat ini diklaim sedang mengamankan 20.000 pejuangnya di Jalur Gaza.

Media Israel bernama Yedioth Ahronoth menyebut Hamas kini mengubah strateginya. Para pejuang Hamas itu disimpan dulu demi menghadapi potensi serangan darat Israel selanjutnya.

Meski menyimpan para pejuangnya agar tetap utuh, Hamas terus mencari peluang untuk menyerang pasukan Israel ketika aset strategisnya berada dalam bahaya.

Sabtu kemarin, (19/4/2025), Hamas menyerang patroli pasukan Israel di perbatasan Gaza. Satu tentara IDF tewas dan tiga lainnya terluka.

Tewasnya tentara itu merupakan kasus pertama tewasnya anggota IDF dalam tiga bulan terakhir.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved