Kamis, 2 Oktober 2025

Serangan Udara AS Tewaskan 80 Orang di Yaman, 150 Orang Terluka

Serangan udara dari pasukan Amerika Serikat (AS) menewaskan 80 orang dan melukai 150 orang di Yaman.

Editor: Hasanudin Aco
RNTV/TangkapLayar
KOBARAN API - Tangkap layar kobaran api dari ledakan yang terjadi di Al-Jaffar, Sanaa, Yaman, Sabtu (15/3/2025) lalu seusai dibom serangan udara Amerika Serikat. Kemarin malam pasukan AS kembali menyerang wilayah Yaman menewaskan 80 orang. 

Rekaman video yang dibagikan oleh Al Masirah TV di media sosial pada dini hari Jumat pagi menunjukkan ledakan besar yang menerangi langit malam di perairan yang diidentifikasi sebagai pelabuhan Ras Isa.

Video kemudian beralih ke klip close-up puing-puing dan kebakaran sebelum beralih ke gambar grafis seorang warga sipil yang tewas.

“Rekaman awal kejahatan agresi AS yang menyasar pelabuhan minyak Ras Isa, mengakibatkan sejumlah martir dan puluhan pekerja dan karyawan pelabuhan terluka,” demikian bunyi keterangan dalam bahasa Arab yang dilampirkan pada unggahan tersebut.

Video lain yang dibagikan oleh Al Masirah di X menunjukkan pemandangan serupa berupa kehancuran dan wawancara dengan pekerja pelabuhan yang terbakar parah.

Serangan AS tersebut merupakan salah satu serangan paling mematikan sejak AS melancarkan serangan udara terhadap Houthi dalam operasi militer terbesarnya di Timur Tengah sejak Presiden AS Donald Trump menjabat pada bulan Januari.

Pada bulan Maret, serangan AS selama dua hari menewaskan lebih dari 50 orang, kata pejabat Houthi.

Ras Isa memiliki jaringan pipa minyak dan pelabuhan yang merupakan “infrastruktur penting dan tak tergantikan” di Yaman, menurut Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Seorang koresponden TV Al Masirah mengatakan anggota pasukan pertahanan sipil dan Bulan Sabit Merah Yaman telah dikirim ke lokasi kejadian untuk memberikan bantuan medis dan memadamkan api.

Pejabat Houthi Mohammed Nasser al-Atifi mengatakan kepada media berita tersebut bahwa “kejahatan musuh Amerika” tidak akan menghalangi rakyat Yaman untuk mendukung Gaza, tetapi “malah akan memperkuat keteguhan dan ketahanan mereka”.

Sejak November 2023, Houthi dilaporkan telah melancarkan lebih dari 100 serangan terhadap kapal-kapal yang mereka katakan terkait dengan Israel, sebuah kampanye yang mereka klaim sebagai respons terhadap perang Israel di Gaza.

AS telah memperingatkan Houthi bahwa serangan akan terus berlanjut hingga kelompok itu menghentikan serangan terhadap pelayaran di Laut Merah. 

Sumber: Al Jazeera

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved