Populer Internasional: Permainan Tarif AS Terhadap China - Bendera Palestina Berkibar di Harvard
Rangkuman berita internasional terpopuler internasional tanggal 18 April 2025, di antaranya kelanjutan permainan angka tarif impor AS-China.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Kendaraan listrik dan jarum suntik adalah dua di antara produk yang telah dikenai tarif 100 persen sejak masa pemerintahan Biden.
2. Bendera Palestina Berkibar saat Wisuda Universitas Harvard, Begini Aksi Lulusan Harvard Saat Wisuda
Bendera Palestina dikibarkan oleh para wisudawan selama upacara wisuda di Universitas Harvard.
Mereka tidak tinggal diam menanggapi kondisi ketidakadilan di dunia yang sedang tidak baik-baik saja.
Perayaan wisuda pun diwarnai dengan aksi bela Palestina. Banyak wisudawan yang memakai Keffieh Palestina, syal persegi yang menjadi simbol penting dalam budaya Palestina.
Hal ini terjadi setelah universitas tertua di Amerika itu menjadi yang pertama menolak usulan kebijakan dari Pemerintahan Donald Trump.
Donald Trump menindak keras terhadap kegiatan solidaritas Palestina di antara staf dan mahasiswa.
Hal ini berisiko terhadap pendanaan federal universitas senilai $2 miliar.
Sebuah video yang beredar daring menunjukkan para mahasiswa Harvard merayakan kelulusan mereka dengan bersorak untuk mendukung Palestina.
Mereka mengibarkan bendera Palestina saat pidato yang tampaknya pro-Palestina disampaikan.
Baca juga: Tolak Gencatan Senjata Parsial, Hamas Siap Bebaskan Semua Sisa Sandera Israel demi Akhiri Perang
Pada tanggal 31 Maret, pemerintahan Trump mengatakan sedang meninjau sekitar $9 miliar dalam bentuk hibah dan kontrak dengan Universitas Harvard untuk memastikan universitas tersebut tunduk mematuhi peraturan federal, termasuk tanggung jawab hak-hak sipilnya.
3. Pemimpin Oposisi Israel: Netanyahu Takut Serang Iran, padahal Sudah Didesak
Yair Lapid, seorang pemimpin oposisi Israel, mengklaim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pernah takut menyerang Iran.
Lapid mengaku pernah mendesak Netanyahu agar menyerang fasilitas fasilitas perminyakan Iran pada bulan Oktober 2024. Sayangnya, Netanyahu menolak desakan itu.
“Menghancurkan industri minyak Iran akan meruntuhkan ekonominya dan pada akhirnya akan menumbangkan rezim itu. Netanyahu takut dan mencegahnya,” kata Lapid di akun media sosial X miliknya pada hari Kamis, (17/4/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.