Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Sandera Israel Baron Barslavsky: Bom akan Jatuh di Kepalaku, Darahku di Lehermu Netanyahu

Sandera Israel Baron Barslavsky muncul di video Brigade Al-Quds, kritik Netanyahu dan Trump, sebut bom IDF selanjutnya akan jatuh di kepalanya.

Telegram Brigade Al-Quds
SANDERA KECAM NETANYAHU - Tangkap layar Telegram Brigade Al-Quds, Kamis (17/4/2025), memperlihatkan sandera tentara Israel, Baron Barslavsky, yang menyampaikan pesan pedas kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam video yang dirilis pada Rabu (16/4/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), merilis video dari sandera tentara Israel, Baron Barslavsky, yang menyampaikan pesan pedas kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

"Saya telah ditawan selama lebih dari satu setengah tahun," kata Baron Barslavsky dalam video yang dirilis Brigade Al-Quds pada Rabu (16/4/2025).

"Kami menderita kekurangan makanan dan air, dan saya sakit," lanjutnya.

Ia menjelaskan dia menderita penyakit kulit yang tidak diketahui jenisnya dan merasakan sakit sepanjang hari. 

"Kesehatan dan kondisi fisik saya sangat sulit," ujarnya.

Baron Barslavsky berbicara kepada pemerintahan Netanyahu, dengan bertanya, "Ke mana kalian ingin pergi? Apa yang akan kalian lakukan kepada kami? Apa langkah kalian selanjutnya?" 

Ia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa bom selanjutnya akan jatuh di atas kepalanya.

"Kalian menjatuhkan peluru setiap hari, dan tidak diragukan lagi bom berikutnya akan jatuh di kepala saya," ujarnya kepada Netanyahu.

"Darah saya ada di leher kalian," ujarnya.

Tawanan tersebut juga mengecam Menteri Keamanan Nasional Israel, Ben-Gvir, yang mendukung serangan Israel di Jalur Gaza, padahal ia sudah memilihnya dalam pemilu sebelumnya di Israel.

"Saya memberikan suara saya pada pemilihan terakhir untuk Anda, Ben-Gvir, bukan agar Anda bisa meninggalkan saya di sini untuk mati di Gaza. Mengapa Anda meninggalkan kami? Mengapa kami dibiarkan mati di sini?" tanyanya.

Baca juga: Video 4 Jenazah Sandera Israel dalam Peti Hitam, Brigade Al-Qassam: Bersiaplah Keluarga Tahanan

Ia menekankan bahwa para sandera Israel menderita setiap hari di Jalur Gaza.

Baron Barslavsky juga memprotes Netanyahu yang memperjuangkan pembebasan sandera berkewarganegaraan Israel-Amerika Serikat, Idan Alexander, daripada sandera Israel lainnya.

"Anda ingin membuat kesepakatan untuk membebaskan seorang tahanan Amerika, Idan Alexander. Apakah Alexander lebih baik dari saya?" katanya kepada pemerintahan Netanyahu.

"Hentikan Perang Bodoh Ini"

Lebih lanjut, Baron Barslavsky mengecam tekanan militer yang dipromosikan oleh Netanyahu sebagai langkah yang diklaim dapat menekan kelompok perlawanan Palestina untuk membebaskan para sandera.

"Tekanan militer tidak akan memberikan apa pun kepada Netanyahu. Bahkan jika seluruh dunia jungkir balik, mereka tidak akan mampu membawa saya kembali dengan cara ini," katanya.

"Tidak ada satu pun tahanan yang pernah dikembalikan karena tekanan militer," lanjutnya.

Ia memperingatkan Netanyahu bahwa pejuang Brigade Al-Quds akan meledakkan lokasi tersebut segera setelah mereka mengetahui kehadiran pasukan Israel.

Karena kekhawatiran tersebut, sandera Israel itu meminta Netanyahu untuk menghentikan perang.

"Anda harus menghentikan perang bodoh ini. Anda telah gagal. Hentikan mimpi buruk ini. Atau setidaknya, bawalah makanan ke Jalur Gaza sehingga kita bisa mendapatkannya," ujarnya.

Baron Barslavsky bercerita bahwa ia hidupnya berubah menjadi kegelapan total dan tidak memiliki air untuk mandi karena blokade bantuan kemanusiaan yang diberlakukan oleh Israel.

Ia mengungkap bahwa ia tidur dengan tikus dan serangga yang merayapi kepala dan kakinya.

Ia juga memohon kepada Netanyahu, menuntut agar ia menyelesaikan kesepakatan pertukaran tahanan.

"Tolong keluarkan saya dari sini... Hentikan mimpi buruk ini," katanya.

Kemudian, sambil terduduk lemas, ia bertanya, "Siapa kamu yang bisa menentukan siapa yang mati dan siapa yang hidup? Di mana fatwa tentang tebusan tahanan? Mengapa kami dibiarkan mati di sini? Bukankah kami manusia?"

"Di mana Janji-janji Trump?"

Dalam video tersebut, Baron Barslavsky juga menyinggung sekutu Israel, Presiden AS Donald Trump.

"Anda bahkan tidak memerintahkan perang di Gaza untuk dihentikan... Di mana janji-janji Anda? Bukankah Anda mengatakan kita akan dibebaskan melalui kesepakatan?" katanya dalam pesannya kepada Trump.

Ia menagih janji Trump yang sebelumnya mengatakan ia akan membebaskan sandera Israel segera setelah ia menjabat sebagai Presiden AS.

Saat ini, Israel meyakini masih ada 59 sandera yang ditahan di Jalur Gaza, 24 di antaranya diperkirakan masih hidup.

Sementara itu, sejak Oktober 2023, serangan Israel di Jalur Gaza membunuh lebih dari 51.025 warga Palestina dan melukai 116.432 lainnya.

Perjanjian gencata senjata yang berlaku mulai 19 Januari 2025 menjadi rapuh setelah Israel melanggar kesepakatan tersebut dengan kembali menyerang Jalur Gaza pada 18 Maret 2025.

Mediator Qatar dan Mesir berupaya untuk melanjutkan perundingan perjanjian gencatan senjata tahap dua antara Israel dan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved