Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Gagal Damai! Hamas Tolak Gencatan Senjata, Israel Ogah Hengkang dari Gaza

Hamas menolak proposal terbaru yang diajukan Israel karena dinilai sepihak dan tidak menjamin diakhirinya perang.

Foto oleh Khalil Kahlout/Flash90
DIUSIR PAKSA - Warga Palestina terlihat membawa barang-barang mereka setelah melarikan diri dari rumah mereka di Beit Lahia, di Jalur Gaza utara, pada 22 Maret 2025. Upaya gencatan senjata antara Israel dan Hamas kembali menemui jalan buntu. 

TRIBUNNEWS.COM - Upaya gencatan senjata antara Israel dan Hamas kembali menemui jalan buntu.

Hamas menolak proposal terbaru yang diajukan Israel karena dinilai sepihak dan tidak menjamin diakhirinya perang.

Tak ada juga komitmen dari Israel untuk menarik pasukan dari Jalur Gaza.

Mengutip laporan BBC dan JNS, Israel melalui mediator Mesir menawarkan pelucutan senjata Hamas dan pembebasan sebagian sandera.

Sebagai imbalan, Israel akan memberikan gencatan senjata selama enam minggu dan membuka kembali akses bantuan kemanusiaan yang sebelumnya diblokade sejak awal Maret.

Tidak ada klausul mengenai penghentian perang secara permanen atau penarikan militer Israel dari Gaza.

"Usulan itu menyerukan pelucutan senjata tanpa jaminan akhir perang atau penarikan pasukan. Itu sebabnya Hamas menolaknya secara keseluruhan," ujar seorang pejabat Hamas kepada BBC (16/4/2025).

Hamas Ajukan Syarat Tegas: Hentikan Perang dan Hengkang dari Gaza

Hamas bersedia membebaskan semua sandera jika Israel menghentikan agresi dan menarik pasukan dari seluruh wilayah Gaza.

Pernyataan ini ditegaskan kembali oleh seorang pejabat senior Hamas dalam wawancaranya dengan The Times of Israel.

Tuntutan itu ditolak oleh Israel.

Baca juga: Israel Umumkan Akan Tetap di Gaza, Blokade Bantuan Diperpanjang meski Gaza Jadi Kuburan Massal

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa perang tidak akan berakhir sebelum Hamas benar-benar dilumpuhkan.

Netanyahu Didukung Sayap Kanan untuk Lanjutkan Serangan

Netanyahu mendapat tekanan kuat dari koalisi sayap kanan untuk terus melanjutkan operasi militer di Gaza.

Ia bahkan mengunjungi pasukan di Gaza utara pada Selasa (15/4) dan menyatakan bahwa Hamas akan terus diserang sampai menyerah.

"Semakin mereka menolak, semakin besar pukulan yang akan mereka terima," tegas Netanyahu dikutip dari JNS.

Hamas Kehilangan Kontak dengan Penculik Sandera Amerika

Di tengah ketegangan, Hamas mengklaim kehilangan kontak dengan tim penculik Edan Alexander, tentara Israel-Amerika yang menjadi salah satu sandera utama.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved