Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Umumkan Akan Tetap di Gaza, Blokade Bantuan Diperpanjang meski Gaza Jadi 'Kuburan Massal'

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan pasukan Israel akan tetap berada di zona keamanan bahkan setelah perang berakhir.

khaberni/tangkap layar
PENGUNGSI GAZA - Tangkap layar Khaberni, Rabu (26/3/2025) menunjukkan pengungsi warga Gaza yang berpindah mencari lokasi aman dari serangan Israel. Médecins Sans Frontières (MSF) atau Dokter Lintas Batas memperingatkan kalau Gaza kini telah berubah menjadi “kuburan massal warga Palestina dan mereka yang datang untuk membantu mereka.” 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan pasukan Israel akan tetap berada di zona keamanan yang telah mereka bangun di Gaza, bahkan setelah perang berakhir.

Ia mengatakan zona ini akan berfungsi sebagai "penyangga" untuk melindungi komunitas Israel, baik dalam situasi sementara maupun permanen.

Katz juga mengklaim bahwa “puluhan persen” wilayah Palestina telah direbut sejak operasi militer dilanjutkan tiga minggu lalu.

“Tidak seperti masa lalu, militer Israel tidak akan mengevakuasi wilayah yang telah dibersihkan dan direbut,” ujarnya, seperti dikutip dari AP News.

“Pasukan akan tetap berada di Gaza, seperti halnya di Lebanon dan Suriah.”

Langkah ini dinilai berpotensi memperumit perundingan gencatan senjata dengan Hamas.

Kelompok militan yang berperang dengan Zionis sejak 7 Oktober 2023 itu menuntut penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza sebagai syarat utama perdamaian.

Israel juga mengumumkan bahwa mereka akan memperpanjang blokade bantuan kemanusiaan selama enam minggu untuk menekan Hamas agar membebaskan para sandera yang masih ditahan.

“Kebijakan Israel jelas: tidak ada bantuan kemanusiaan yang akan masuk ke Gaza,” tegas Katz.

Kritik Tajam Komunitas Internasional

Kebijakan ini mendapat kritik tajam dari komunitas internasional.

Baca juga: Semakin Persulit Negosiasi dengan Hamas, Menhan Israel Ungkap Pasukannya Akan Tetap Berada di Gaza

Médecins Sans Frontières (MSF) atau Dokter Lintas Batas memperingatkan kalau Gaza kini telah berubah menjadi “kuburan massal warga Palestina dan mereka yang datang untuk membantu mereka.”

“Kami menyaksikan langsung kehancuran dan pengungsian paksa seluruh penduduk di Gaza,” kata Amande Bazerolle, koordinator darurat MSF di wilayah tersebut, dikutip dari BBC.

MSF juga melaporkan bahwa mereka kekurangan obat-obatan penting, bahan bedah, serta pasokan untuk mengelola nyeri dan penyakit kronis.

Dua staf MSF dilaporkan tewas dalam dua pekan terakhir, dan organisasi ini mengecam pembunuhan 15 pekerja kemanusiaan oleh pasukan Israel bulan lalu.

Sementara itu, PBB menyatakan 69 persen wilayah Gaza berada di bawah perintah evakuasi militer.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved