Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Katz: Israel Tetap Larang Masuknya Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza

Menteri Pertahanan Israel, Yisrael Katz, mengatakan Israel tetap tidak mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Telegram Netanyahu
NETANYAHU DI GAZA - Tangkap layar Telegram Netanyahu 16 April 2025, memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) dan Menteri Pertahanan Yisrael Katz (kiri) mengunjungi tentara Israel di Gaza utara pada hari Selasa (15/4/2025). Pada hari Rabu (16/4/2025), Katz menegaskan Israel tetap tidak mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Israel, Yisrael Katz, mengatakan Israel tidak berencana untuk membawa bantuan ke Jalur Gaza.

Katz menekankan, mencegah masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza adalah salah satu alat tekanan Israel terhadap Hamas.

Ia mengatakan sangat disayangkan ada orang-orang yang mencoba menyesatkan opini publik.

Menurutnya, kebijakan Israel di Jalur Gaza adalah melakukan segala upaya untuk memulangkan semua sandera yang ditahan oleh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), sesuai dengan rencana utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff.

"Pertama dan terutama melakukan segala upaya untuk membebaskan semua sandera, dalam kerangka Perjanjian Witkoff, dan membangun jembatan menuju kekalahan Hamas di masa depan," katanya pada Rabu (16/4/2025).

Ia mengatakan kebijakan Israel mencakup menghentikan bantuan kemanusiaan yang melemahkan kendali Hamas atas penduduk, dan membangun infrastruktur untuk pendistribusiannya melalui perusahaan sipil di masa mendatang.

Menteri Israel juga mengatakan, Mesir untuk pertama kalinya menetapkan syarat untuk kesepakatan komprehensif dan diakhirinya perang, yaitu pelucutan senjata Hamas dan demiliterisasi Gaza.

Dalam pernyataan yang sama pada hari ini, Katz menegaskan pasukan Israel akan tetap berada di zona penyangga mengenai Jalur Gaza, baik dalam perjanjian sementara atau permanen.

"Pasukan Israel akan tetap berada di zona keamanan sebagai zona penyangga antara musuh dan komunitas (Israel), dalam situasi sementara atau permanen apa pun di Gaza," kata Katz, seperti diberitakan Al Jazeera.

Pasukan Israel telah merebut lebih dari separuh wilayah Gaza dalam kampanye baru untuk menekan Hamas agar membebaskan para sandera setelah Israel mengakhiri gencatan senjata bulan lalu.

Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, mengecam keras rencana Katz untuk memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui perusahaan sipil.

Baca juga: Akan Serang Gaza, Jet Tempur IDF Malah Bikin Blunder, Jatuhkan Bom Dekat Pemukiman Israel

"Tidak ada satu pun makanan yang boleh masuk ke Gaza sampai sandera kami dibebaskan dari terowongan Hamas," kata Itamar Ben-Gvir.

Ben-Gvir menggambarkan koridor bantuan yang diusulkan sebagai kesalahan bersejarah yang akan meredakan tekanan terhadap Hamas di tengah terhentinya negosiasi untuk membebaskan para sandera, menurut laporan Yedioth Ahronoth pada Rabu.

"Melanjutkan bantuan sebelum Hamas menyerah adalah tindakan yang salah. Saya akan melakukan segala daya saya untuk mencegah tindakan ini, dan saya mendesak Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan untuk menghentikannya," kata Ben-Gvir.

Sebelumnya, Times of Israel melaporkan Menteri Pertahanan Yisrael Katz mengatakan Israel bermaksud untuk melanjutkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, tetapi melalui "perusahaan sipil" untuk mencegah makanan dan peralatan mencapai Hamas di Jalur Gaza.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved