Konflik Rusia Vs Ukraina
Bakar Rel Kereta dan Helikopter, 5 Pemuda Rusia Dihukum Penjara hingga 18 Tahun
5 pemuda Rusia dianggap bersalah atas sabotase membahayakan keamanan negara, setelah membakar infrastruktur kereta api dan helikopter di luar Moskow.
Stanislav Khamidulin dan Roman Yakovets masing-masing dijatuhi 12 tahun dan enam bulan.
Sedangkan Anastasia Mochalina dihukum 12 tahun dan enam bulan di penjara dengan pengamanan sedang.
Keempat pria yang menjadi terdakwa mengaku bersalah dan meminta agar dakwaan mereka direvisi menjadi perusakan properti, bukan terorisme.
Mereka mengklaim tidak menentang invasi Rusia ke Ukraina.
Salah satu terdakwa, Daniil Yamskov, bahkan dilaporkan meminta untuk dikirim ke Ukraina untuk berperang saat dalam tahanan praperadilan.
Sementara itu, salah satu terdakwa wanita, Anastasia Mochalina, membantah terlibat dalam pembakaran.
Ia menyatakan hanya memberikan izin untuk menggunakan kartu banknya, tanpa mengetahui rencana kelompok tersebut.
Baca juga: Ukraina Serang Balik Pangkalan Roket Rusia usai Serangan Mematikan di Sumy
Sikap Ukraina dan Keterlibatan Intelijen Militer
Meski demikian, kasus ini memperburuk hubungan diplomatik antara Rusia dan Ukraina.
Rusia telah menghubungkan kelompok sabotase ini dengan sejumlah serangan terhadap pesawat terbang dan kereta api yang ditujukan untuk mengganggu upaya perang Moskow sejak konflik dimulai lebih dari tiga tahun lalu.
Hingga kini, belum ada komentar resmi dari pihak Ukraina mengenai vonis ini.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.