Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Trump Longgarkan Tarif Ponsel dan Chip China, tapi Apa Benar Bebas Pungutan?
Donald Trump umumkan pengecualian tarif untuk ponsel dan chip China. Tapi benarkah produk-produk itu bebas bea? Ini penjelasan lengkapnya.
Mereka menilai pengecualian tarif pada Jumat menunjukkan pemerintah mulai menyadari dampak buruk tarif terhadap produsen dan konsumen AS.
Apple adalah contoh nyata.
Sekitar 90 persen iPhone dirakit di Tiongkok melalui mitra lokalnya, Foxconn.
Sebanyak 80 persen produk Apple berasal dari China.
Kelompok pelobi yang mewakili Intel, Nvidia, dan perusahaan teknologi lainnya terus mendorong Washington untuk mencapai kesepakatan dagang.
Sektor Lain yang Terdampak
Pada Maret lalu, Trump memberlakukan tarif 25 persen pada impor baja dan aluminium dari semua negara, termasuk China.
China adalah produsen baja dan aluminium terbesar di dunia.
Meskipun ekspor bajanya ke AS hanya 4,1 persen dari total produksi nasional, ekspor aluminium mencapai 16 persen.
Pada 3 April, AS juga menerapkan tarif 25 persen terhadap mobil impor.
Ekspor mobil China ke AS hanya 2 persen dari total impor mobil AS, atau sekitar 0,4 persen dari penjualan mobil 2024, menurut S&P.
Namun, karena produsen mobil China terlibat dalam rantai pasokan global, tarif itu tetap berdampak signifikan.
Mulai 3 Mei, tarif 25 persen juga berlaku untuk semua suku cadang mobil impor.
Meski pemerintah Trump menyarankan warga AS membeli mobil buatan dalam negeri, para ahli memperingatkan bahwa tidak ada mobil yang sepenuhnya bebas dari komponen impor.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.