Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Terungkap! Tahanan Perang Tiongkok Bongkar Modus Rusia Rekrut Tentara Asing di Ukraina

Dua warga negara Tiongkok ditangkap di Ukraina, dijanjikan pekerjaan sipil tapi justru jadi tentara dan ikut perang kini ingin ikut pertukaran tahanan

Telegram Zelenskiy Official
TENTARA CHINA - Tangkapan layar Telegram Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperlihatkan momen di mana Dinas Kemanan Ukraina tengah menginterogasi salah seorang warga negara China yang diduga ikut berperang di pasukan Rusia pada Selasa (8/4/2025). Zhang Renbo dan Wang Guangjun mengaku direkrut oleh perantara yang menawarkan pekerjaan non-militer di Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Dua warga negara Tiongkok yang ditangkap di Ukraina mengungkap bagaimana mereka direkrut oleh tentara Rusia dan akhirnya menjadi tahanan perang.

Dalam konferensi pers yang digelar oleh Dinas Keamanan Ukraina, seperti dilaporkan oleh Suspilne, para tahanan menceritakan kronologi perekrutan, perjalanan ke garis depan, dan kondisi penahanan mereka.

Dijanjikan Pekerjaan Sipil, Justru Jadi Tentara

Zhang Renbo dan Wang Guangjun mengaku direkrut oleh perantara yang menawarkan pekerjaan non-militer di Rusia.

Zhang mengira akan bekerja di bidang rehabilitasi, sementara Wang ditawari pekerjaan sebagai pekerja konstruksi.

Namun kenyataannya, mereka justru direkrut menjadi tentara.

Zhang mengatakan awalnya menolak ikut bertempur, namun tetap dikirim ke garis depan.

"Awalnya saya menolak untuk berpartisipasi dalam pertempuran, tapi saya kemudian dikirim ke garis depan," kata Zhang.

Wang mengaku tidak diberi informasi lengkap mengenai kontrak, termasuk kewajiban dan kompensasi.

Semua dokumen berbahasa Rusia, dan komunikasi hanya dilakukan lewat isyarat.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.147: Trump Tuding Putin yang Memulai Perang

Zhang juga menceritakan bahwa ia diberi kartu berisi uang 200 ribu rubel, tapi tidak bisa menggunakannya.

Kartu itu sering diambil kembali oleh orang Rusia untuk membeli bahan bakar dan power bank.

Propaganda di Media Sosial Tiongkok

Keduanya menyebut propaganda pro-Rusia tersebar luas di media dan media sosial Tiongkok.

Menurut mereka, Rusia mempromosikan "kemenangan" secara masif dan menjadi tentara terlihat sebagai profesi bergengsi.

"Di media sosial Tiongkok, banyak yang memakai seragam militer. Jadi orang mungkin tergoda untuk bergabung," kata salah satu tahanan.

Dari Moskow ke Donetsk, Lalu Ditangkap

Wang tiba di Moskow pada 5 Februari dan hanya 20 hari kemudian sudah menjadi prajurit kontrak.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved