Konflik Palestina Vs Israel
AS Gempur Yaman Lewat Udara, Houthi Serang Balik, Klaim Jatuhkan Drone MQ-9 Reaper
Kelompok Houthi menuduh AS membunuh warga sipil, menghancurkan fasilitas militer dan memaksa ribuan keluarga mengungsi.
Kekerasan ini berakar dari konflik yang lebih luas setelah pecahnya perang di Gaza pada Oktober 2023.
Houthi mulai menargetkan kapal dagang dan militer yang diduga berafiliasi dengan Israel dan AS sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.
Setelah Israel menghentikan pasokan ke Gaza pada awal Maret dan melanjutkan operasi militer pada 18 Maret, Houthi melanjutkan serangan mereka.
Minggu lalu, Houthi mengklaim meluncurkan rudal ke pangkalan militer Israel di Ashdod dan Bandara Internasional Ben Gurion.
Militer Israel mengonfirmasi adanya upaya serangan namun mengklaim berhasil mencegat rudal yang masuk.
Houthi juga menegaskan dukungannya terhadap kesepakatan gencatan senjata Gaza antara Israel dan Hamas.
Mereka menyatakan akan menghentikan serangan jika gencatan senjata diberlakukan kembali.
Lebih dari 100 kapal telah menjadi target Houthi sejak November 2023, dua di antaranya tenggelam dan menewaskan empat pelaut.
Sementara itu, upaya menyerang kapal perang AS sejauh ini belum membuahkan hasil.
Baca juga: Sibuk Serang Houthi, AS Terancam Kehabisan Senjata untuk Hadapi Tiongkok, MQ-9 Gogrok Lagi
Operasi udara AS menunjukkan eskalasi, karena kini tak hanya menargetkan fasilitas peluncuran rudal, tetapi juga menghantam kota-kota dan tokoh militer penting Houthi.
Langkah ini juga disebut sebagai bagian dari tekanan Washington terhadap Iran terkait program nuklirnya yang berkembang pesat.
Iran membantah mempersenjatai Houthi, meskipun beberapa persenjataan buatan Teheran ditemukan dalam pengiriman laut yang dicegat menuju Yaman.
PBB sendiri telah memberlakukan embargo senjata terhadap Houthi sejak konflik meningkat.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.