Senin, 29 September 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Tanggapi Tarif Trump, Malaysia Pastikan ASEAN Maju Bersama secara Kolektif ke Washington

Aziz tegaskan ASEAN tidak percaya pada tindakan tarif Trump, namun demikian blok negara Asia Tenggara tersebut ingin terus menjalin hubungan dengan AS

Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
(Foto arsip Tribunnews.com, 9 Mei 2023) (AFP/BAY ISMOYO)
BENDERA ANGGOTA ASEAN - Seorang pria mengendarai kendaraan listrik melewati tempat utama KTT Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Labuan Bajo pada 9 Mei 2023. Pada Jumat (11/4/2025) Malaysia yang memimpin ASEAN pada periode tahun ini memastikan langkahnya guna menanggapi tarif timbal balik yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump kepada negara-negara anggotanya. (Foto arsip Tribunnews.com, 9 Mei 2023) (copyright BAY ISMOYO / POOL / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Malaysia yang memimpin ASEAN pada periode tahun ini memastikan langkahnya guna menanggapi tarif timbal balik yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump kepada negara-negara anggotanya.

Melalui Kementerian Luar Negeri Malaysia, Malaysia telah meminta persetujuan anggota negara-negara ASEAN guna membahas isu tarif secara kolektif melalui KTT khusus Amerika Serikat (AS)-ASEAN dalam waktu dekat.

Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia, Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz juga memastikan bahwa semua pemimpin ASEAN telah menyetujui rencana tersebut.

Sosok yang akrab disapa Tengku Zafrul ini juga mengatakan bahwa para pemimpin negara anggota ASEAN menyetujui langkah untuk mengirimkan delegasinya secara kolektif ke AS untuk bertemu Presiden Donald Trump melalui KTT tersebut.

"Saya memahami dari Sekretariat ASEAN bahwa kami sedang menunggu tanggapan pihak AS terkait waktu yang tepat," ujarnya dalam wawancara dengan CNBC jumat pagi ini (11/4/2025).

Aziz menegaskan bahwa ASEAN tidak percaya pada tindakan tarif pembalasan, namun demikian blok negara Asia Tenggara tersebut ingin terus menjalin hubungan perdagangan dengan AS.

Karena pendirian tersebut, Tengku Zafrul mengatakan upaya dialog ke Washington diperlukan agar kedua belah pihak mencapai kesepakatan pemahaman.

Bagi Malaysia sendiri, Tengku Zafrul menyatakan bahwa negara tersebut mengambil pendekatan bilateral dan multilateral.

"Kami sepakat bahwa sistem perdagangan multilateral berbasis aturan adalah jalan ke depan bagi Malaysia. Kami memiliki pejabat di Washington, kementerian, dan kedutaan yang menangani (isu dengan AS). Tentu, menteri luar negeri kami juga telah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri AS," katanya.

Azis juga menambahkan bahwa tarif rata-rata yang dikenakan Malaysia terhadap AS adalah 5,6 persen atau jauh dari angka 64 persen yang diklaim oleh administrasi Trump..

ASEAN Respons Positif Penundaan Tarif dari Trump

Baca juga: Menlu Sebut Pemerintah Tak Bermaksud Dukung Rencana Israel dan Trump soal Evakuasi Warga Gaza ke RI

Tengku Zafrul juga menanggapi penundaan tarif yang diterapkan oleh Donald Trump selama 90 hari yang diumumkan pada Kamis (10/4/2025).

Ia menyambut baik langkah tersebut karena penundaan ini memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk bernegosiasi dan berdiskusi.

Sebelumnya dalam pernyataan bersama usai pertemuan khusus Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) pada Kamis, para menteri ekonomi anggota ASEAN menyatakan bahwa mereka berkomitmen melindungi kepentingan ekonomi dan mempertahankan hubungan perdagangan yang kuat dan saling menguntungkan dengan AS.

Rapat virtual tersebut dipimpin oleh Tengku Zafrul.

Para menteri negara anggota ASEAN menyatakan kesiapan bekerja sama dengan AS sesuai ASEAN-US Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) dan Expanded Economic Cooperation (E3) Work Plan untuk mengeksplorasi solusi yang disepakati bersama.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan