Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Menlu Sebut Pemerintah Tak Bermaksud Dukung Rencana Israel dan Trump soal Evakuasi Warga Gaza ke RI

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono meminta bahwa rencana Prabowo untuk evakuasi warga Gaza tidak diartikan dengan relokasi permanen.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
Dok Kemlu RI
WARGA GAZA - Menteri Luar Negeri RI Sugiono meminta bahwa rencana Prabowo untuk evakuasi warga Gaza ke Indonesia tidak diartikan dengan relokasi permanen. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana Presiden Prabowo Subianto mengevakuasi warga Gaza, Palestina, mendapatkan penolakan dari sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam di Indonesia.

Sebab langkah itu dianggap mendukung rencana Israel dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengosongkan Gaza.

Menanggapi hal ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono meminta bahwa rencana Prabowo untuk evakuasi warga Gaza tidak diartikan dengan relokasi permanen.

Dia bilang langkah itu hanya bentuk kepedulian kepada warga Gaza.

"Sekali lagi, tidak dalam framing untuk merelokasi warga Gaza secara permanen, tetapi merupakan bentuk dari kepedulian kita untuk saudara kita yang berada di sana. Anak-anak, yatim pihak-pihak yang berada di sana," ujar Sugiono kepada wartawan di Ankara, Turkiye pada Jumat (11/4/2025).

Sugiono menjelaskan saat ini pemerintah sedang melakukan komunikasi dengan berbagai pihak untuk menentukan nasib warga Gaza. Komunikasi dilakukan kepada para pemimpin negara di kawasan.

"Ini kan kita masih berkonsultasi, beliau (Prabowo) masih berkonsultasi dengan pemimpin-pemimpin di kawasan. Hasil konsultasi itulah nanti kemudian jadi pertimbangan untuk keputusan terakhirnya seperti apa, dari situlah kemudian mekanisme-mekanisme yang dijalankan. Berdasarkan kesepakatan semua," ungkapnya.

Sugiono mengatakan rencana evakuasi warga Gaza ke Indonesia bisa saja batal jika pemimpin negara kawasan tidak setuju.

Karenanya proses negosiasi masih sedang dilakukan pemerintah.

"Jadi harus semuanya sepakat, harus semuanya setuju. Kalau ada yang tidak setuju, kalau ada yang tidak sepakat, berarti no deal kan. Semuanya harus setuju," pungkasnya.

Ditolak MUI

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempertanyakan sikap Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan siap mengevakuasi 1.000 warga Gaza Palestina ke Indonesia.

Padahal dukungan terhadap upaya evakuasi tersebut justru membantu Israel dan Amerika Serikat (AS) mencapai tujuannya yang sedari awal berencana mengosongkan Gaza.

“Pertanyaannya untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut? Bukankah Israel dan Donald Trump sudah menyampaikan keinginannya untuk mengosongkan Gaza?" kata Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas, Rabu (9/4/2025).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved