Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
China Gunakan Layar Lebar sebagai Senjata Balasan Tarif AS, Batasi Impor Film Hollywood
China telah mengambil langkah besar di tengah meningkatnya ketegangan dagang dengan Amerika Serikat yaitu mengurangi perilisan film-film Hollywood.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - China telah mengambil langkah besar di tengah meningkatnya ketegangan dagang dengan Amerika Serikat.
Langkah besar atau balasan dari kenaikan tarif yang diterapkan Trump adalah mengurangi secara moderat perilisan film-film Hollywood di pasar domestiknya.
Langkah ini dinyatakan langsung oleh Administrasi Film Nasional China pada Kamis (10/4/2025).
Menurut Administrasi Film Nasional China, langkah ini diambil sebagai bentuk tanggapan terhadap keputusan Presiden AS Donald Trump yang menaikkan tarif atas produk-produk China hingga 145 persen.
Mereka juga menilai bahwa Trump salah mengambil langkah untuk menaikan tarif impor.
"Langkah keliru yang diambil pemerintah AS untuk menyalahgunakan tarif terhadap Tiongkok mau tidak mau akan semakin mengurangi dukungan penonton domestik terhadap film-film Amerika," tulis pernyataan resmi administrasi film tersebut, dikutip dari Al Jazeera.
Meski begitu, Administrasi film menegaskan bahwa kebijakan ini dilakukan dengan tetap mengikuti aturan pasar serta menghormati preferensi penonton lokal.
“Kami akan mengikuti aturan pasar, menghormati pilihan penonton, dan mengurangi jumlah film Amerika yang diimpor,” jelasnya.
Keputusan ini langsung mendapat tanggapan dari Trump.
Bukannya merasa takut, Trump justru menganggap remeh keputusan tersebut.
"Saya rasa saya pernah mendengar hal yang lebih buruk," katanya menanggapi pertanyaan.
Kebijakan ini bukanlah kejutan bagi para pengamat geopolitik dan industri film.
Baca juga: China Melunak, Buka Pintu Negosiasi Akhiri Perang Dagang dengan Trump
Banyak yang telah memperkirakan bahwa China bisa saja menjadikan Hollywood sebagai salah satu target dalam responsnya terhadap kebijakan tarif Trump yang agresif.
Baik Liu Hong, seorang editor senior di Xinhuanet, situs web kantor berita milik pemerintah Xinhua, maupun Ren Yi, cucu mantan ketua partai Guangdong Ren Zhongyi, mengajukan proposal identik yang melibatkan pengurangan besar pada impor film AS dan penyelidikan lebih lanjut atas manfaat kekayaan intelektual perusahaan Amerika yang beroperasi di China.
Selama bertahun-tahun, Hollywood telah mengandalkan pasar film Tiongkok sebagai salah satu sumber pendapatan terbesar di luar negeri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.