Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
China Melunak, Buka Pintu Negosiasi Akhiri Perang Dagang dengan Trump
Presiden China Xi Jinping sepakat melakukan negosiasi dengan Trump mengenai penerapan tarif impor, setelah keduanya saling lempar sanksi balasan.
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah China dilaporkan sepakat untuk melakukan negosiasi dengan Presiden AS Donald Trump mengenai penerapan tarif impor.
Hal tersebut diungkap Presiden China Xi Jinping melalui Juru bicara Kementerian Perdagangan China, He Yongqian, Kamis (10/4/2025).
Dalam keterangan resminya, He mengatakan bahwa Beijing bersedia bicara dengan AS.
Namun dengan syarat Washington harus menghormati posisi China, setelah dua negara itu saling balas menaikkan tarif impor.
"China bersedia berbicara dengan pemerintahan Trump hanya jika dialog dilakukan dengan kesamaan pemahaman dan atas dasar saling menghormati," ucap He, dikutip dari The New York Times.
Lebih lanjut He mengatakan China tidak akan menanggapi "tekanan, ancaman, dan pemerasan".
Meski China telah menunjukkan itikad baik untuk menggelar pembicaraan dengan AS, akan tetapi He menegaskan bahwa negaranya akan tetap berjuang sampai akhir dalam menghadapi Washington.
Pernyataan tersebut diungkap karena China menilai kebijakan tarif yang diberlakukan AS terus-menerus mengancam China.
Oleh sebab itu, China mendesak AS untuk memperbaiki sikapnya dan membatalkan semua tarif unilateral serta menghentikan pemaksaan ekonomi.
Trump Pukul China Pakai Tarif 125 Persen
Sebagai informasi, sebelumnya Trump sempat menaikkan tarif impor terhadap produk-produk asal China menjadi 125 persen.
Baca juga: Daftar Barang yang Diimpor China dari AS, Kena Dampak Perang Tarif: Biji-bijian Rp301 T
Tak sampai di situ, Trump juga menegaskan bahwa negaranya tak akan memberi penundaan tarif selama 90 hari untuk China,
Langkah ini dilakukan menyusul tindakan balasan dari Beijing yang mengenakan tarif 84 persen terhadap produk AS.
Di mana China berulang kali bersumpah akan “bertarung sampai akhir” dalam perang dagang yang kian memanas antara dua ekonomi terbesar dunia ini.
Alasan itu yang membuat Trump murka hingga kembali mengerek tarif impor kepada barang-barang asal China.
“Berdasarkan kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan Tiongkok kepada pasar dunia, dengan ini saya menaikkan tarif yang dibebankan kepada Tiongkok oleh AS menjadi 125 persen, berlaku segera,” kata Trump, dikutip dari CNN International.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.