Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tepis Klaim Zelensky, China Tegaskan Warga Negaranya Tak Ikut Cawe-cawe Dalam Perang Rusia-Ukraina

China membantah klaim Presiden Ukraina yang menyebut sejumlah warga negaranya telah bergabung dengan Rusia dalam konflik bersenjata di Ukraina.

Instagram Xi Jinping
PERTEMUAN DI BALAI AGUNG RAKYAT - Presiden China Xi Jinping menggelar pertemuan darurat dengan para pemimpin bisnis swasta terkemuka di negaranya, Senin (17/2/2025). Presiden China Xi Jinping China membantah klaim Zelensky yang menyebut sejumlah warga negaranya telah bergabung dengan Rusia dalam konflik bersenjata di Ukraina. 

Tuduhan ini bukan tanpa alasan. Pasalnya selama ini China dikenal sebagai salah satu pendukung utama Rusia di kancah diplomasi internasional.

Bahkan sejak invasi besar-besaran ke Ukraina dimulai pada Februari 2022, Beijing dilaporkan memberikan dukungan ekonomi lewat perdagangan energi dan barang konsumsi.

Beijing juga turut menawarkan jalur penyelamat ekonomi melalui perdagangan energi dan barang-barang konsumen.

"China merupakan pendukung utama Rusia dalam perang di Ukraina. China menyediakan hampir 80 persen dari barang-barang serbaguna yang dibutuhkan Rusia untuk mendukung perang," sebutnya.

"Kerja sama yang berkelanjutan antara kedua kekuatan nuklir ini hanya akan semakin memperburuk instabilitas global dan membuat Amerika Serikat dan negara-negara lainnya menjadi kurang aman, kurang terlindungi, dan kurang sejahtera," ujar Bruce dalam pernyataannya.

Hal tersebut menambah kompleksitas situasi, mengingat China selama ini mempertahankan posisi netral meski memberi dukungan ekonomi kepada Rusia. ​

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved