Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tepis Klaim Zelensky, China Tegaskan Warga Negaranya Tak Ikut Cawe-cawe Dalam Perang Rusia-Ukraina

China membantah klaim Presiden Ukraina yang menyebut sejumlah warga negaranya telah bergabung dengan Rusia dalam konflik bersenjata di Ukraina.

Instagram Xi Jinping
PERTEMUAN DI BALAI AGUNG RAKYAT - Presiden China Xi Jinping menggelar pertemuan darurat dengan para pemimpin bisnis swasta terkemuka di negaranya, Senin (17/2/2025). Presiden China Xi Jinping China membantah klaim Zelensky yang menyebut sejumlah warga negaranya telah bergabung dengan Rusia dalam konflik bersenjata di Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah China membantah klaim yang menyebut sejumlah warga negaranya ikut bergabung dengan militer Rusia dalam konflik bersenjata di Ukraina.

Pernyataan itu dilontarkan Presiden China Xi Jinping melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian, dalam konferensi pers rutin di Beijing, Rabu (9/4/2025).

Dalam keterangan resminya, Jian tegas membantah klaim Ukraina yang menyebut sejumlah warga China bertempur di pihak Rusia dalam konflik bersenjata di Ukraina.

“Pemerintah China selalu meminta warganya untuk menjauhi zona konflik, tidak terlibat dalam bentuk apapun dari konflik bersenjata, dan terutama tidak bergabung dalam operasi militer pihak manapun,” kata Lin dikutip dari WSJ.

Beijing menilai tuduhan tersebut tidak berdasar. Sebab selama ini kementerian telah melarang warganya untuk mendekati zona konflik dan berpartisipasi dalam perang.

Sementara itu, menindaklanjuti tuduhan Ukraina pemerintah Tiongkok mengklaim bahwa  pihaknya sedang memverifikasi informasi yang relevan dengan pihak Ukraina.

Ukraina Tangkap 2 Warga China yang Bertempur untuk Rusia

Sebelum pemerintah China merilis klarifikasi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan bahwa pasukannya menangkap 2 warga China yang bertempur bersama pasukan Rusia di wilayahnya.

Adapun penangkapan itu dilakukan di wilayah Ukraina tepatnya di distrik Donetsk.

Dalam kesempatan itu, Zelensky juga mengatakan Kyiv memiliki informasi bahwa ada lebih banyak warga negara China di unit militer Rusia, yang sedang diverifikasi.

Baca juga: Tentara Rusia Klaim Rebut Kembali Benteng Terakhir Ukraina di Kursk, Targetkan 2 Pemukiman Lagi

"Militer kami menangkap dua warga negara China yang bertempur bersama pasukan Rusia. Ini terjadi di wilayah Ukraina di wilayah Donetsk," kata Zelensky dalam pernyataan via media sosial X.

"Kami memiliki dokumen para tahanan ini, kartu bank, dan data pribadi," tambahnya lagi sembari menunjukkan sebuah unggahan di media sosial yang menyertakan video salah satu tahanan China yang diduga.

Pasca isu ini mencuat, belum ada komentar langsung dari Rusia.

Namun seorang pejabat senior Kyiv yang disembunyikan identitasnya mengatakan kepada AFP bahwa para tentara China yang ditangkap pasukan Ukraina kemungkinan warga negara China yang dibujuk untuk menandatangani kontrak dengan militer Rusia, bukan yang dikirim langsung oleh Beijing.

Pejabat Kiev itu menilai tentara China itu bergabung dengan pasukan Rusia demi keuntungan finansial.

Sementara Departemen Luar Negeri AS menyebut penangkapan dua warga negara China itu menunjukkan tingkat dukungan Beijing terhadap Moskow.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved