Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Ribuan Warga Mesir Geruduk Perbatasan Rafah, Kutuk Pencaplokan Israel: Gaza Adalah Garis Merah

Ribuan warga Mesir berdemo menolak pemindahan paksa warga Gaza dari tanah mereka sebagai bagian dari upaya Israel menduduki dan mencaplok Gaza

Anews/Tangkap Layar
DUKUNG GAZA - Ribuan warga Mesir berunjuk rasa untuk mendukung warga Palestina pada Selasa (8/4/2025), menentang pemindahan paksa warga Palestina. Protes tersebut berlangsung di dekat Arish, bertepatan dengan kunjungan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. 

Dua diplomat asing yang mengetahui pembicaraan itu mengungkapkan Mesir mengusulkan pembebasan lima sandera Israel yang masih hidup pada hari pertama gencatan senjata yang dipulihkan.

Kemudian, lima orang lagi akan dibebaskan setiap 7-10 hari.

Kedua diplomat tersebut mengatakan sandera berkewarganegaraan Israel-Amerika, Idan Alexander, juga akan dibebaskan pada hari pertama, menurut laporan Al Arabiya.

Usulan tersebut juga menetapkan penarikan tentara Israel dari posisi yang didudukinya kembali setelah melanggar gencatan senjata tahap pertama.

Sejak pelanggaran tersebut, Israel kembali menduduki Koridor Philadelphi (Poros Salah al-Din) dan Koridor Netzarim, yang membagi Jalur Gaza menjadi dua bagian.

Usulan baru Mesir juga mencakup komitmen kedua pihak untuk terus melanjutkan perundingan mengenai gencatan senjata dan mematuhinya, seperti diberitakan Al Jazeera.

Sebelumnya pada 19 Januari 2025, Israel dan Hamas mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan tahanan melalui para mediator.

Perjanjian tersebut mencakup tiga tahap dan secara resmi berlangsung selama 42 hari.

Pada tahap pertama, gerakan tersebut membebaskan 33 sandera hidup, termasuk delapan jenazah sandera.

Baca juga: PBB Peringatkan Situasi Mengerikan bagi Warga yang Dipaksa Mengungsi oleh Israel di Gaza Utara

Sementara itu, Israel membebaskan hampir 1.900 tahanan Palestina selama tahap pertama perjanjian.

Namun, gencatan senjata ini runtuh setelah Tel Aviv menolak untuk beralih ke tahap kedua dan menuntut perpanjangan tahap pertama, sebuah permintaan yang ditolak oleh Hamas.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved