Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas: Israel Tidak akan Membebaskan Tawanannya Melalui Eskalasi Militer, Hanya Melalui Negosiasi

Hamas mengatakan bahwa pembebasan tawanan Israel tidak akan dicapai melalui eskalasi militer,

Editor: Muhammad Barir
RNTV/TangkapLayar
SAYAP MILITER HAMAS - Personel Brigade Al Qassam, Sayap Militer Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, dalam sebuah parade militer di Jalur Gaza beberapa waktu lalu. Hamas membantah menyetujui usulan AS untuk memperpanjang gencatan senjata dan menyerukan Israel untuk melanjutkan negosiasi Tahap II gencatan senjata di mana pasukan Israel harus menarik diri dari Gaza dan membuka akses masuk bantuan kemanusiaan. 

Hamas: Israel Tidak akan Membebaskan Tawanannya Melalui Eskalasi Militer, Hanya Melalui Negosiasi

TRIBUNNEWS.COM- Hamas mengatakan bahwa pembebasan tawanan Israel tidak akan dicapai melalui eskalasi militer.

Hamas juga memperingatkan bahwa tindakan Israel membahayakan nyawa para tawanan.

Hamas menegaskan bahwa negosiasi adalah satu-satunya jalan yang layak untuk maju, Anadolu melaporkan, mengutip pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh gerakan Palestina dari Istanbul.

Dalam pernyataannya, Hamas menekankan bahwa apa yang dilakukan Israel di Jalur Gaza bukan sekadar tekanan militer, tetapi lebih merupakan "tindakan balas dendam yang brutal terhadap warga sipil yang tidak bersalah." 

Kelompok tersebut menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera memikul tanggung jawabnya guna menghentikan tindakan tersebut.

Pernyataan tersebut lebih lanjut mencatat bahwa meningkatnya agresi “tidak akan mematahkan keinginan rakyat kami; hal itu hanya memperkuat tekad dan tekad mereka untuk melawan.”

 

 

 

 

 

 

 

 

Sejak melanjutkan serangannya di Gaza pada 18 Maret 2025, operasi militer Israel telah menewaskan 1.449 warga Palestina dan melukai 3.647 lainnya — kebanyakan wanita dan anak-anak — menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Hamas juga mengkritik pendekatan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dengan menyatakan: “Kebijakan Netanyahu yang menargetkan anak-anak, wanita, dan orang tua bukanlah strategi untuk apa yang disebut kemenangan, tetapi resep untuk kegagalan yang pasti.”

Kelompok tersebut menggarisbawahi bahwa tindakan militer yang semakin intensif "tidak akan mengembalikan tawanan Israel hidup-hidup; sebaliknya, tindakan tersebut mengancam nyawa mereka dan dapat membunuh mereka. 

Satu-satunya cara untuk mengamankan pemulangan mereka adalah melalui negosiasi."

 


SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved