Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

75 Persen Terowongan Hamas di Gaza Masih Utuh, Israel Gelar Pembantaian Baru di Shujaiyya 

sekitar 75 persen terowongan Hamas di Jalur Gaza, masih utuh terlepas dari bombardemen dan agresi militer darat IDF berbulan-bulan.

Dok/Adel Hana/AP
JARINGAN TEROWONGAN - Seorang pemuda Palestina berjalan di dalam terowongan yang digunakan untuk latihan militer di kamp yang dikelola Hamas pada tahun 2016. Hamas mengatakan telah membangun terowongan sepanjang 300 mil di bawah tanah Gaza. 

75 Persen Terowongan Hamas di Gaza Masih Utuh, Israel Gelar Pembantaian Baru di Shujaiyya 

TRIBUNNEWS.COM - Menurut sumber keamanan Israel yang berbicara ke media Israel, Channel 12 Israel, yang dikutip The Jerusalem Post, Pasukan Pendudukan Israel (IDF) hanya menghancurkan sekitar 25 persen jaringan terowongan Hamas di Gaza.

Sisanya, sekitar 75 persen terowongan Hamas di Jalur Gaza, masih utuh terlepas dari bombardemen dan agresi militer darat IDF yang berlangsung berbulan-bulan.

Baca juga: Terowongan Bertingkat Hamas Ditemukan di Perbatasan Mesir, Labirin yang Mengejutkan Tentara Israel

Laporan tersebut juga mengungkap kalau banyak terowongan antara Gaza dan Mesir masih beroperasi meskipun ada upaya untuk menghilangkannya.

Perbatasan Mesir-Gaza terus menjadi titik pertikaian, di mana Israel menolak untuk mundur dari Koridor Philadelphia, area utama terowongan ini.

Menteri Pertahanan Israel Katz mengomentari situasi tersebut pada sebuah konferensi di bulan Februari, dengan mengatakan, "Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri cukup banyak terowongan yang melintasi Mesir; beberapa tertutup, dan beberapa terbuka." 

Informasi baru ini telah menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas operasi militer Israel di Gaza dan tantangan dalam membongkar infrastruktur bawah tanah Hamas. Dengan sebagian besar terowongan masih digunakan, ancaman keamanan tetap ada," tulis ulasan media tersebut dikutip dari RNTV, Rabu (9/4/2025).

Mantan tawanan Israel, Adina Moshe, menyebut terowongan Hamas di Gaza sangat luas dan rumit. IDF tak akan paham. (Tangkap layar Palestine Chronicle)
Mantan tawanan Israel, Adina Moshe, menyebut terowongan Hamas di Gaza sangat luas dan rumit. IDF tak akan paham. (Tangkap layar Palestine Chronicle) ((Tangkap layar Palestine Chronicle))

Hamas Serukan Aksi Internasional Seusai Pembantaian Baru Israel di Gaza

Sementara itu, dalam perkembangan terbaru situasi Gaza, geraka Hamas menyatakan pendudukan Israel melakukan pembantaian baru di lingkungan Shuja'iyya (Shejaiya) di bagian timur Kota Gaza.

Hamas menggambarkan dampak serangan Israel di lokasi tersebut tersebut sebagai "kejahatan biadab."

Gerakan perlawanan Palestina tersebut menegaskan, serangan Israel ini menambah serangkaian kekejaman yang dilakukan oleh Pasukan IDF terhadap warga sipil tak bersenjata di daerah kantong tersebut, dengan dukungan langsung dari pemerintah AS.

Baca juga: Kronik Shejaiya, Lingkungan Gagah Berani Gaza yang Tidak Dapat Dihancurkan Israel

Dalam pernyataan mendesak, Hamas "Mengutuk kekerasan yang sedang berlangsung, dengan menyatakan bahwa pembantaian berulang terhadap rakyat Palestina merupakan noda pada hati nurani masyarakat internasional."

Hamas menilai, masyarakat Internasional cenderung tidak berdaya atau bahkan terlibat dalam kejahatan sehari-hari Israel yang berdampak ke anak-anak, wanita, dan orang tua.

Gerakan tersebut bersumpah bahwa kejahatan Israel ini "tidak akan luput dari hukuman dan tidak akan dilupakan."

Pemandangan kehancuran di Lingkungan Shejaiya di Kota Gaza, Sabtu, 26 Juli 2014.
Pemandangan kehancuran di Lingkungan Shejaiya di Kota Gaza, Sabtu, 26 Juli 2014. (Photo credit: AP/Khalil Hamra/timesofisrael)

Kecam Negara-Negara Arab

Hamas juga mengecam reaksi negara-negara Arab dan Islam.

Hamas menganggap pernyataan dan kutukan yang malu-malu dari negara-negara ini tidak cukup menghentikan aksi Israel di tengah apa yang digambarkannya sebagai "bencana terbuka" terhadap rakyat Palestina. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved