Senin, 6 Oktober 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Trump Tetap Gas Kebijakan Tarif Baru Meski Pasar Anjlok: 'Obat Pahit' untuk Ekonomi AS

Trump akhirnya buka suara terkait gejolak pasar saham yang terjadi setelah ia mengumumkan kebijakan tarif baru, bandingkan dengan minum obat pahit.

Facebook The White House
TARIF DAGANG AS - Foto ini diambil pada Kamis (3/4/2025) dari Facebook The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbicara selama konferensi pers setelah menandatangani kenaikan tarif dagang baru antara AS dan negara lain di dunia, di Gedung Putih di Washington, DC, AS pada Rabu (2/4/2025). Soal kebijakan tarif baru, Trump menyatakan bahwa langkah ini adalah "obat pahit" yang harus ditelan demi menyelamatkan ekonomi AS dalam jangka panjang. 

Di Indonesia, pasar saham masih libur Lebaran dan baru akan dibuka kembali pada Selasa (8/4/2025).

China Balas dengan Tarif Baru

Kebijakan tarif Trump langsung mendapat balasan dari China, yang menetapkan tarif tambahan sebesar 34 persen atas barang impor asal AS, efektif 10 April.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyebut langkah AS tidak berdasar dan merusak stabilitas global.

“Langkah ini bukan hanya melukai tatanan perdagangan global, tapi juga mencoreng reputasi Amerika Serikat itu sendiri," kata dia dalam wawancara dengan RIA Novosti yang dikutip Anadolu.

Beijing memperingatkan bahwa mereka akan merespons lebih tegas jika tekanan ekonomi dari AS terus berlanjut.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut total tarif terhadap produk China kini mencapai 54 persen, mencakup kebijakan sebelumnya dan langkah terbaru ini.

Indonesia dan Negara Lain juga Jadi Korban

Tak hanya China, sejumlah negara lain juga terdampak.

Indonesia termasuk yang dikenai tarif baru hingga 32 persen.

Langkah ini dinilai sejumlah pengamat sebagai kebijakan proteksionis paling agresif dari pemerintahan Trump sejauh ini.

Banyak analis memperingatkan bahwa kebijakan ini bisa memicu perang dagang besar-besaran dan mengganggu stabilitas ekonomi global yang sudah rapuh.

Baca juga: Hadapi Tarif Impor AS, Legislator PDIP Sarankan Pemerintah RI Perkuat Pariwisata Lokal

Rincian Tarif untuk Beberapa Mitra Dagang AS

Dikutip dari Al Jazeera, Trump mengenakan tarif minimum 10 persen untuk hampir semua mitra dagang AS, tetapi tarif tersebut bervariasi untuk beberapa negara:

1. Kamboja: +49 persen

2. Vietnam: +46 persen

3. Sri Lanka: +44 persen

4. Bangladesh: +37 persen

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved