Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pemandangan Mengerikan Jurnalis Palestina Dibakar Hidup-hidup, Serangan Israel di Kamp Pers Gaza

Seorang jurnalis Palestina terbakar hidup-hidup, dan sedikitnya 10 orang lainnya terluka dalam serangan udara Israel

khaberni/tangkap layar
BOLA API - Arsip foto Bombardemen udara Israel ke wilayah Khan Yunis, Gaza Selatan, Senin (24/3/2025) dini hari. Seorang jurnalis Palestina terbakar hidup-hidup, dan sedikitnya 10 orang lainnya terluka dalam serangan udara Israel 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang jurnalis Palestina terbakar hidup-hidup, dan sedikitnya 10 orang lainnya terluka dalam serangan udara Israel pada Minggu (6/4/2025) malam yang menargetkan tenda yang menampung wartawan di Jalur Gaza selatan.

Video yang dibagikan secara daring  menunjukkan jurnalis Hilmi Al-Faqaawi terbakar setelah tenda tempat ia berada di Khan Younis diserang oleh militer Israel.

Sementara rekan-rekannya mencoba menyelamatkannya, tetapi tidak berhasil, dikutip dari The New Arab.

Video lain menunjukkan tubuhnya yang hangus dibungkus selimut dan dibawa pergi oleh orang-orang.

Sembilan wartawan lainnya dan seorang individu lainnya terluka dan dirawat di Rumah Sakit Nasser di dekatnya, yang menjadi sasaran serangan udara bulan lalu.

Salah satu jurnalis tersebut telah diidentifikasi sebagai Ahmed Mansour, dan jurnalis serta aktivis Palestina membagikan gambarnya di media sosial serta menyatakan bahwa ia masih dalam kondisi "kritis".

Pemandangan mengerikan itu mengingatkan kita pada serangan udara Israel pada Oktober tahun lalu, yang menghantam lokasi perkemahan di sebelah Rumah Sakit Al-Aqsa, ketika sejumlah warga sipil terbakar hidup-hidup .

Meninggalnya Al-Faqaawi menambah jumlah jurnalis Palestina yang terbunuh di Gaza sejak perang dimulai pada Oktober 2023 menjadi sedikitnya 210.

Secara sengaja menargetkan jurnalis atau gagal membedakan antara warga sipil dan kombatan di zona konflik dapat merupakan kejahatan perang menurut hukum humaniter internasional.

Perang di Gaza merupakan konflik paling mematikan yang pernah dialami jurnalis, menurut laporan terbaru oleh proyek Biaya Perang dari Watson Institute for International and Public Affairs.

Temuan tersebut menyatakan bahwa lebih banyak jurnalis yang terbunuh di wilayah Palestina dibandingkan dengan gabungan jumlah jurnalis yang terbunuh di kedua perang dunia, Perang Vietnam, perang di Yugoslavia, dan perang Amerika Serikat di Afghanistan.

Baca juga: Israel Goyah 50 Persen Lebih Dukungan Koalisi Beralih, Sirine Berbunyi di 4 Kota, Balasan Al-Qassam

Israel melanjutkan serangannya terhadap Gaza pada pertengahan Maret setelah perang sebagian besar mereda pada bulan Januari karena gencatan senjata dengan Hamas.

Gencatan senjata menyaksikan Hamas membebaskan puluhan tawanan Israel dan asing dengan imbalan ribuan tahanan Palestina di penjara Israel.

Lebih dari 1.330 orang tewas dan hampir 3.300 lainnya terluka sejak perang dimulai kembali. Secara total, lebih dari 50.000 orang telah tewas sejak 2023, sebagian besar warga sipil.

Hamas pada Minggu malam mengatakan pihaknya menembakkan roket ke kota Ashdod, Israel, sebagai tanggapan atas pembantaian yang sedang berlangsung di Gaza.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved