Konflik Palestina Vs Israel
Israel Goyah 50 Persen Lebih Dukungan Koalisi Beralih, Sirine Berbunyi di 4 Kota, Balasan Al-Qassam
Para pemimpin oposisi menuduh pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu gagal melindungi warga saat 10 roket Al-Qassam serang 4 kota
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Perpecahan politik semakin menjadi dalam penanganan Israel atas perang Gaza.
Para pemimpin oposisi menuduh pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu gagal melindungi warga, tak lama setelah rentetan roket baru dari Gaza menghantam Israel selatan.
Pemimpin oposisi Yair Lapid meminta pemerintah untuk mengundurkan diri.
Ia menyebut Netanyahu telah "meninggalkan" masyarakat di tengah permusuhan yang sedang berlangsung.
"Sepuluh roket ditembakkan ke Israel saat Netanyahu sedang berlayar di Sungai Danube," kata Lapid, merujuk pada kunjungan perdana menteri ke luar negeri.
Mantan Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel Benny Gantz juga mengkritik pemerintah.
Dirinya memperingatkan Israel layak mendapatkan kepemimpinan yang berfokus pada mengalahkan musuh-musuh, bukan pada kekacauan internal.
Menteri Keuangan Bezalel Smotrich membela pendekatan garis keras koalisi, dengan menegaskan bahwa serangan roket yang baru-baru ini terjadi memperkuat kebutuhan untuk “menghancurkan Hamas tanpa penundaan.”
Dampak politik terjadi saat sirene berbunyi di Ashdod, Ashkelon, Yavne, dan wilayah selatan Tel Aviv.
Militer Israel mengatakan sekitar 10 roket ditembakkan dari Gaza ke wilayah Lachish.
Sebagian besar berhasil dicegat, tetapi beberapa menyebabkan cedera dan kerusakan, termasuk di Ashkelon, tempat layanan darurat melaporkan sedikitnya tiga warga sipil terluka.
Baca juga: Satu Kota Besar di Gaza Terhapus dari Peta karena Serangan Israel, Rata dengan Tanah
Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, dan menyebutnya sebagai balasan atas serangan udara Israel di Gaza.
Perang yang sedang berlangsung tersebut telah menewaskan lebih dari 50.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 115.000 orang, menurut pejabat kesehatan Gaza.
Media Israel melaporkan meningkatnya tekanan publik untuk mencapai kesepakatan penyanderaan.
Sebuah jajak pendapat Channel 12 menunjukkan 90 persen pemilih oposisi dan lebih dari separuh pendukung koalisi mendukung kesepakatan untuk membebaskan tawanan yang tersisa dan mengakhiri perang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.