Konflik Rusia Vs Ukraina
Bawa Drone Shahed Iran, Unit Kecil Infanteri Rusia Obok-obok Sumy: Arhanud Ukraina Jebol, 88 Korban
Tujuan kelompok kecil infanteri serta unit pengintai dan sabotase Rusia ini adalah melemahkan sistem pertahanan udara Ukraina.
Bawa Drone Shahed Iran, Unit Kecil Infanteri Rusia Obok-obok Sumy, Arhanud Ukraina Jebol
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia dilaporkan mengerahkan kelompok pasukan infanteri kecil dan unit sabotase dan pengintaian di wilayah Sumy, timur laut Ukraina.
Vadym Mysnyk, juru bicara Siversk Operational Tactical Group militer Ukraina, menyatakan hal ini di televisi Ukraina, Ukrinform melaporkan, dikutip Selasa (25/3/2025).
Baca juga: VIDEO Tank-Tank Rusia Tak Berdaya Dibakar Amunisi Pelebur Bersuhu 1.648,8 Celcius dari Drone Ukraina
Ukraina mengklaim, unit infanteri pasukan Rusia yang beroperasi di wilayah tersebut bisa mereka deteksi.
"Musuh (Rusia) tidak menghentikan upayanya untuk menggunakan taktik seperti mengerahkan kelompok infanteri kecil atau unit sabotase dan pengintaian, tetapi kami mendeteksinya, menimbulkan kerugian, dan mencegah mereka menembus jauh ke wilayah kami atau membangun posisi," kata Mysnyk.
Menurut juru bicara tersebut, aktivitas Rusia tetap tinggi di sejumlah daerah perbatasan, seperti Sumy.
"Di sepanjang bagian lain wilayah tanggung jawab kami, kami tidak melihat tanda-tanda musuh membentuk kelompok yang lebih besar. Kami mengendalikan situasi dan melaksanakan tugas tempur kami," tambahnya.

Berbekal Drone Shahed Iran
Mysnyk juga menekankan kalau pasukan Rusia secara aktif menggunakan berbagai sistem serat optik, drone first person view (FPV), dan Umanned Aerial Vehicle (UAV) Shahed buatan Iran, di wilayah perbatasan.
Tujuan kelompok kecil infanteri serta unit pengintai dan sabotase Rusia ini adalah melemahkan sistem pertahanan udara Ukraina.
"Musuh menggunakan taktik yang melibatkan target tunggal dan kelompok pesawat tanpa awak Shahed. Ini adalah strategi yang ditujukan untuk menyerang sistem pertahanan udara kami dan mencegah kami memusatkan pasukan di sektor-sektor tertentu. Namun, kami memperkuat pertahanan udara kami semaksimal mungkin dan juga menggunakan sistem peperangan elektronik untuk memaksimalkan penghancurannya," kata Mysnyk.
Pada saat yang sama, juru bicara tersebut mencatat bahwa pasukan Rusia telah mengurangi penggunaan artileri mereka.
"Rusia menggunakan lebih sedikit artileri. Selama sehari terakhir, kami tidak melihat adanya penggunaan beberapa sistem peluncur roket -- hanya mortir dan artileri laras. Namun, bom udara berpemandu tetap aktif dikerahkan di daerah perbatasan," kata juru bicara tersebut.

Serangan Rudal Rusia Melukai 88 Orang di Sumy
Meski diklaim terdeteksi, unit kecil pasukan infanteri Rusia ini tampaknya bisa melumpuhkan sejumlah artileri sistem pertahanan udara (Arhanud) Ukraina, Senin (24/3/2025).
Satu di antara laporan mengabarkan, serangan rudal Rusia di Sumy, Ukraina, melukai puluhan orang.
"Serangan rudal Rusia menghantam distrik berpenduduk padat di kota Sumy di timur laut Ukraina , melukai 88 orang, termasuk 17 anak-anak, pada hari Senin saat pembicaraan gencatan senjata terus berlanjut," kata para pejabat Ukraina, dilansir Reuters.
Konflik Rusia Vs Ukraina
Balas Dendam, Intelijen Ukraina Akui Jadi Pelaku Ledakan di Dekat Vladivostok Rusia |
---|
Ditonton Perwira AS, Rusia dan Belarus Gelar Simulasi Serangan Nuklir yang Bikin NATO Meriang |
---|
Putin Berseragam Militer, Pantau Latihan Gabungan Rusia-Belarusia |
---|
Update Kasus Ledakan Pipa Gas Nord Stream 2022, Italia Ekstradisi Seorang Warga Ukraina ke Jerman |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.302: AS Setujui Paket Bantuan Senjata Pertama Era Trump untuk Ukraina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.