Konflik Rusia Vs Ukraina
VIDEO Tank-Tank Rusia Tak Berdaya Dibakar Amunisi Pelebur Bersuhu 1.648,8 Celcius dari Drone Ukraina
Pasukan Ukraina menggunakan pesawat nirawak untuk melepaskan termit cair pada lapis baja dan posisi pasukan Rusia. Cairan ini meleburkan baja
VIDEO Tank-Tank Rusia Tak Berdaya Dibakar Amunisi Pelebur Drone Ukraina Bersuhu 1.648,8 Celcius
TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia-Ukraina melahirkan banyak inovasi dalam teknologi pesawat nirawak yang tak terbayangkan sebelumnya, termasuk yang menyemburkan api.
Dalam rekaman video di medan perang yang baru-baru ini dilansir BI, sebuah pesawat nirawak kecil Ukraina perlahan mendekati tank Rusia, mengintai mangsanya saat mendekat.
Baca juga: Ukraina Sudah Gunakan Rudal Neptune Versi Upgrade, Jangkau 1.000 Km ke Dalam Teritorial Rusia
"Pesawat nirawak itu mendarat di lapis baja Rusia dan melepaskan gumpalan asap, diikuti oleh percikan api yang tiba-tiba dan liar, yang memicu kebakaran. Tak lama kemudian, tank itu sepenuhnya dilalap api," tulis laporan itu, dikutip Senin (24/3/2025).
Serangan berapi-api ini memamerkan taktik destruktif yang digunakan pasukan Ukraina untuk menghabisi tank-tank Rusia yang tidak berdaya.
"Drone-drone ini mengikatkan amunisi pembakar pada pesawat nirawak," tulis penjelasan laporan tersebut.
Agar Tank Rusia Tak Bisa Digunakan Lagi
Volodymyr, yang meminta agar hanya nama depannya yang ditulis demi alasan keamanan, adalah seorang yang bekerja untuk kontraktor swasta yang membuat amunisi tersebut untuk pasukan Ukraina.
"Amunisi itu digunakan untuk membakar kendaraan yang sudah rusak sehingga musuh tidak dapat memperbaikinya," katanya kepada BI melalui seorang penerjemah di Kiev.
Perusahaan yang dikenal sebagai "Burning Watermelon" itu membuat amunisi yang menyebarkan bahan pembakar yang ia identifikasi sebagai termit cair.
Pada dasarnya, amunisi itu adalah kumpulan potongan logam kecil yang terbakar pada suhu lebih dari 3.000 derajat Fahrenheit atau setara 1648,8 derajat celcius.
Rusia telah kehilangan lebih dari 11.000 tank dan kendaraan lapis baja sejak invasi skala penuhnya ke Ukraina dimulai pada Februari 2022, kata kementerian pertahanan Inggris akhir tahun lalu.
Banyak tank Rusia telah hancur dalam pertempuran, dihancurkan oleh rudal anti-tank, artileri, ranjau, dan drone serta amunisi yang berkeliaran.
Namun, yang lain hanya mengalami kerusakan mobilitas yang membuat mereka tidak berdaya.
Dalam kasus tersebut, pasukan Rusia dapat meninggalkan kendaraan dan mencoba untuk mendapatkannya kembali nanti untuk diperbaiki.
Bagi Ukraina, penting agar tank dan kendaraan lapis baja Rusia yang rusak tetap berada di bawah sehingga tidak dapat diperbaiki dan dikirim kembali ke medan perang.
Konflik Rusia Vs Ukraina
Diplomasi Besi Putin ke NATO, AS Kirim Perwira Pantau Latihan Perang Besar-besaran Rusia-Belarus |
---|
Perang Kuras Keuangan Ukraina, Presiden Zelensky Butuh 120 Miliar Dolar untuk Lawan Rusia di 2026 |
---|
Rumania Naik Pitam, Panggil Dubes Rusia usai Insiden Drone Tembus ke Wilayah Udara |
---|
Ukraina Klaim Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Rusia Buk-M3 Senilai Rp655 Miliar |
---|
Ukraina Hantam Kilang Minyak Rusia, Moskow Balas Uji Rudal Hipersonik & Serangan Darat Besar-Besaran |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.