Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Bawa Drone Shahed Iran, Unit Kecil Infanteri Rusia Obok-obok Sumy: Arhanud Ukraina Jebol, 88 Korban

Tujuan kelompok kecil infanteri serta unit pengintai dan sabotase Rusia ini adalah melemahkan sistem pertahanan udara Ukraina.

tangkap layar Ukrinform
PATROLI - Pasukan Ukraina berpatroli di wilayah perbatasan Kota Sumy, Timur Laut Ukraina. Pasukan Rusia dilaporkan mengerahkan unit kecil pasukan infanteri untuk menyabotase sistem pertahanan udara Ukraina di wilayah tersebut. 

Gubernur daerah tersebut, Volodymyr Artiukh di televisi nasional mengumumkan jumlah korban terbaru.

Ia mengatakan lebih banyak anak yang selamat dari cedera karena mereka telah dievakuasi ke tempat perlindungan serangan udara.

"Mereka berada di daerah berpenduduk padat yang terkena serangan musuh," kata Artiukh kepada televisi tersebut.

"Dua sekolah berada di zona terdampak. Saya hadir saat tim penyelamat membersihkan lokasi tempat anak-anak berada. Mereka berada di bangunan pelindung. Semua anak diselamatkan dan dievakuasi ke tempat yang aman."

Beberapa blok perumahan bertingkat tinggi di pusat kota juga rusak.

"Artiukh sebelumnya berbicara dalam sebuah video yang katanya direkam di lokasi kejadian dengan asap hitam pekat, api, dan mobil dengan jendela pecah di latar belakang. Asap juga mengepul dari lantai atas blok perumahan lima lantai di dekatnya," kata laporan tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyesalkan serangan itu dalam pidato video malam harinya sebagai contoh terbaru dari "kerugian, penderitaan, dan kehancuran, sesuatu yang tidak pernah diinginkan Ukraina."
 
Rudal Rusia tersebut menghantam Kota Sumy saat pejabat Rusia dan AS bertemu di Arab Saudi untuk membahas kemungkinan gencatan senjata.

Zelenskiy mengatakan Rusia adalah "satu-satunya entitas yang memperpanjang perang ini dan menyiksa rakyat kita dan seluruh dunia.

"Untuk memaksa Rusia berdamai, diperlukan langkah-langkah yang kuat dan tindakan yang tegas," katanya. "Kami siap mendukung setiap inisiatif kuat yang membuat diplomasi lebih efektif."

Menteri Luar Negeri Adrii Sybiha mengatakan Moskow berbicara tentang perdamaian "sambil melakukan serangan brutal terhadap daerah pemukiman padat penduduk di kota-kota besar Ukraina."

"Daripada membuat pernyataan kosong tentang perdamaian, Rusia harus berhenti mengebom kota-kota kami dan mengakhiri perang terhadap warga sipil," kata Sybiha.
 
Penjabat walikota Sumy Artem Kobzar mengatakan di Telegram sebuah fasilitas industri diserang tetapi tidak menyebutkan nama lokasi yang terdampa serangan.

Sumy, sekitar 30 km (20 mil) dari perbatasan Rusia, terus-menerus menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak dan rudal dari Rusia.

 

(oln/ukrnfrm/rtrs/*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved