Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Teknologi Mutakhir Nonfiksi, Pasukan Ukraina Pamer PDL Anti-Panas Tipu Citra Termal hingga Drone

Bukan fiksi belaka, pasukan Ukraina pamerkan teknologi pakaian anti panas, bisa mengelabuhi penglihatan malam hingga drone pengintai

Tangkapan layar dari video Brigade Infanteri Bermotor Terpisah ke-56 via Defence Express
PAKAIAN ANTI PANAS - Tangkapan layar dari video Brigade Infanteri Bermotor Terpisah ke-56 memperkenalkan pakaian anti panas bisa mengelabuhi penglihat malam, citra termal hingga drone pengintai, diambil dari Defence Express pada Kamis (20/3/2025). 

Seperti dilansir European Pravda, Wakil Menteri Pertahanan Polandia Paweł Bejda mengumumkan hal ini saat wawancara dengan RMF24 .

Pernyataan tersebut muncul saat Lithuania, Latvia, Estonia, dan Polandia mengumumkan niat mereka pada tanggal 18 Maret untuk menarik diri dari Konvensi Pelarangan Ranjau Antipersonel Ottawa.

"Kami tidak punya pilihan lain. Situasi di perbatasan sangat serius. Saya mengacu pada perbatasan Polandia-Belarusia dan Polandia-Rusia... Ini akan menjadi salah satu elemen kunci Perisai Timur," kata Bejda.

Menurutnya, Polandia saat ini tidak memiliki ranjau antipersonel, tetapi memiliki kemampuan untuk memproduksinya.

"Pabrik-pabrik Grup Persenjataan Polandia akan memproduksi ranjau, tetapi saya tidak ingin membahas detailnya. Pesanan tersebut melibatkan beberapa ratus ribu unit, dan kita bahkan bisa berbicara tentang satu juta," kata Bejda.

Mengomentari rencana Negara Baltik dan Polandia untuk menarik diri dari perjanjian pelarangan ranjau antipersonel, Menteri Luar Negeri Estonia Margus Tsahkna pun memberi pernyataan.

"Adalah salah untuk melarang diri kita sendiri menggunakan senjata yang siap digunakan Rusia untuk melawan kita."

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.121:

Zelensky Skeptis terhadap Janji Putin Menghentikan Serangan

Zelensky menyatakan skeptis terhadap niat baik Presiden Rusia Vladimir Putin setelah serangan terbaru yang dilancarkan Moskow.

Pada Rabu (19/3/2025) malam, Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan, Rusia kembali meluncurkan serangan rudal dan pesawat nirawak yang menewaskan satu orang serta merusak dua rumah sakit.

Layanan kereta api nasional juga melaporkan infrastruktur energi di wilayah Dnipropetrovsk terkena dampak serangan tersebut.

Serangan ini terjadi hanya sehari setelah Putin menyatakan kesediaannya untuk menghentikan serangan serupa di Ukraina.

Tindakan Rusia yang langsung membalas dengan serangan baru membuat Zelensky meragukan kejujuran pernyataan Putin.

Baca juga: Rusia dan Ukraina Saling Serang meski Ada Gencatan Senjata 30 Hari

"Kata-kata Putin tentang penghentian serangan bertentangan dengan kenyataan," ujar Zelensky, seperti dikutip dari laporan media setempat.

Ketegangan antara kedua negara terus meningkat, meskipun ada upaya diplomasi yang dilakukan berbagai pihak.

Pemimpin Eropa Skeptis terhadap Gagasan Gencatan Senjata Trump-Putin

Para pemimpin Eropa merespons dengan skeptis terhadap gagasan gencatan senjata terbatas yang diusulkan oleh Donald Trump dan Vladimir Putin.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved