Konflik Palestina Vs Israel
Netanyahu Klaim Serangan Israel di Gaza Baru Permulaan, Salahkan Hamas atas Korban Sipil
Dalam pidatonya, Netanyahu menyalahkan Hamas atas kelanjutan perang dan tingginya korban sipil di Gaza.
Netanyahu menegaskan Israel akan terus berjuang hingga "membebaskan para sandera, menyingkirkan Hamas, dan memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel."
Sementara itu, situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk, dan upaya diplomatik untuk menghentikan perang masih menemui jalan buntu.
Dukungan AS dan Sikap Hamas
Pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, disebut telah berkoordinasi dengan Israel sebelum serangan ini terjadi.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Brian Hughes, menyatakan Hamas seharusnya bisa membebaskan sandera untuk memperpanjang gencatan senjata, tetapi justru memilih "penolakan dan perang."
Di sisi lain, Hamas menuduh Israel sengaja menggagalkan kesepakatan demi terus melakukan serangan.
Kelompok tersebut juga memperingatkan dimulainya kembali perang oleh Israel bisa menjadi "hukuman mati" bagi para sandera yang masih hidup di Gaza.
Krisis Kemanusiaan Memburuk
Dengan serangan baru ini, rumah sakit di Gaza kembali dipenuhi korban.
Dr. Sabrina Das, seorang dokter yang melatih tenaga medis Palestina, mengatakan kepada BBC bahwa serangan ini terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan kepanikan di seluruh Gaza.
"Kami tahu perang akan segera dimulai lagi," ujarnya.
Sementara itu, Mohammed Zaquot, direktur rumah sakit di Jalur Gaza, menyebut jumlah staf medis yang tersedia tidak cukup untuk menangani skala serangan ini, sehingga tim tambahan harus segera dipanggil.
Baca juga: 413 Warga Gaza Tewas, Netanyahu: Serangan Israel Belum Berakhir hingga Sandera Dibebaskan
Protes Keluarga Sandera Israel
Di Israel, keluarga sandera yang masih ditahan Hamas mengecam keputusan pemerintah untuk kembali melancarkan serangan ke Gaza.
Kelompok yang mewakili keluarga sandera menuduh Netanyahu telah "menyerahkan sandera" dengan memilih opsi militer daripada negosiasi.
Liran Berman, yang saudara kembarnya masih menjadi tawanan Hamas, mengatakan kepada BBC "jika Hamas mau, para sandera akan kembali. Mereka ada di tangan mereka."
Menurut data Israel, masih ada 59 sandera yang ditahan Hamas, dengan 24 di antaranya diyakini masih hidup.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.