Konflik Palestina Vs Israel
Agresi AS-Inggris terhadap Yaman Akibatkan 50 Korban Tewas dan Terluka
Agresi militer yang dipimpin oleh AS-Inggris terhadap Yaman menewaskan dan melukai 50 orang pada Sabtu (15/3/2025).
Menurut pejabat AS, serangan udara terhadap Yaman akan berlangsung selama beberapa hari.
Sasaran utama serangan ini adalah sistem pertahanan udara dan radar Angkatan Bersenjata Yaman.
Serangan ini dilakukan setelah Yaman mengumumkan akan melanjutkan larangan terhadap kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel.
Tindakan ini mengikuti ancaman Yaman terhadap Israel, yang menolak mencabut blokade bantuan militer ke Gaza.
Pemimpin gerakan Ansar Allah, Sayyed Abdul-Malik al-Houthi, telah mengancam akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel jika bantuan kemanusiaan tidak dapat mencapai Gaza.
Baca juga: Keputusan Trump untuk Serang Yaman Dinilai Keliru, Houthi Sudah Tak Beraksi Sejak Gencatan Senjata
Yaman Tegaskan Dukungan untuk Palestina
Meskipun menghadapi serangan besar-besaran, Yaman tetap teguh dalam mendukung rakyat Palestina.
Sayyed al-Houthi menegaskan bahwa jika Israel terus memblokir pengiriman bantuan ke Gaza, Yaman akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel.
Sumber militer senior Yaman menegaskan kesiapan mereka untuk melakukan tindakan lebih lanjut terhadap pendudukan Israel jika kebijakan pemblokadeannya berlanjut.
Al-Houthi juga mengkritik kebijakan AS di bawah Presiden Trump.
Ia menganggap bahwa kebijakan tersebut memperburuk situasi dengan mendukung pendudukan Israel dan kebijakan pemindahan paksa terhadap warga Palestina.
Peningkatan Ketegangan di Gaza dan Yaman
Konflik ini terus memburuk seiring dengan ketegangan yang meningkat antara Yaman dan Israel.
Ancaman Yaman terhadap Israel dan langkah-langkah agresif oleh AS semakin memperburuk situasi di kawasan ini.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.