Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jam-Jam Krusial, Eks Presiden Rusia: Pasukan Ukraina di Kursk Dihancurkan Total jika Tak Menyerah

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev meminta pasukan Ukraina di wilayah Kursk segera menyerah agar tidak dihancurkan total oleh pasukan Rusia.

Penulis: Febri Prasetyo
Tangkapan layar YouTube Shanghai Eye
KURSK DIREBUT - Tangkapan layar dari video akun YouTube Shanghai Eye memperlihatkan situasi di Kota Sudzha, Kursk, Rusia. Pasukan Ukraina di sana dikabarkan terkepung. 

TRIBUNNEWS.COM – Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev meminta pasukan Ukraina di wilayah Kursk, Rusia, segera menyerah.

Medvedev memperingatkan bahwa pasukan Ukraina bakal dihancurkan tanpa ampun jika menolak meletakkan senjata.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin berkata kepada Dewan Keamanan Rusia bahwa tentara Ukraina yang menyerah di Kursk akan dijamin keberlangsungannya hidupnya dan diperlakukan baik.

“Ini pendekatan yang sangat manusiawi oleh negara kami, tetapi bagi Nazi Ukraina, ada sisi lainnya, jika mereka menolak meletakkan senjata, mereka akan dihancurkan secara sistematis dan tanpa ampun,” kata Medvedev yang kini menjabat sebagai Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia, Jumat, (14/3/2025), dikutip dari kantor berita TASS.

Medvedev jam-jam berikutnya akan menjadi waktu krusial Ukraina. Ukraina harus mengambil keputusan untuk menyelamatkan tentara atau terpaksa meninggalkan mereka.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyrz Zelensky sudah mengakui bahwa pasukannya di Kursk kini mendapat tekanan dari tentara Rusia.

AS minta Rusia selamatnya nyawa tentara Ukraina

Sehari sebelumnya Putin berujar Rusia sudah mengontrol penuh situasi di Kursk. Tentara Ukraina di sana terkepung.

Putin juga sempat mengunjungi salah satu pos komando tentara Rusia di Kursk.

Jumat ini Putin mendapat permintaan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menyelamatnya nyawa ribuan tentara Ukraina.

“Kami sudah meninjau pernyataan dari Presiden Trump hari ini. Kami menekankan bahwa tentara Ukraina telah melakukan banyak kejahatan terhadap warga sipil di zona serbuan,” kata Putin di televisi, dikutip dari The Moscow Times.

“Saya ingin menekankan bahwa jika mereka meletakkan senjata dan menyerah, nyawa mereka dijamin selamat, dan mereka akan diperlakukan terhormat sesuai dengan hukum internasional dan hukum di Federasi Rusia.”

Baca juga: Trump: Saya Minta Putin Selamatkan Nyawa Tentara Ukraina yang Terkepung di Kursk

Adapun pernyataan Trump itu muncul setelah Ukraina menyepakati usul gencatan senjata 30 hari yang disodorkan AS.

Di sisi lain, Rusia belum resmi menerima usul itu. Meski demikian, Putin sudah mengungkapkan dukungannya terhadap usul itu.

Taktik Rusia hancurkan pertahanan Ukraina di Kursk

Kursk diserbu pasukan Ukraina dalam serangan mendadak tujuh bulan lalu. Saat itu sebagian wilayah Kursk jatuh ke tangan Ukraina dan pasukan Rusia terpaksa mundur.

Namun, kali ini situasi berbalik karena pasukan Ukrainalah yang harus mundur. Pertahanan Ukraina di Kota Sudzha yang berada di Kursk sudah jatuh.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved