Sosok Kelompok Tentara Pembebasan Balochistan atau BLA, Dalang di Balik Pembajak Kereta di Pakistan
BLA merupakan kelompok separatis yang beroperasi di provinsi Balochistan, wilayah yang memiliki sejarah panjang ketegangan dengan pemerintah Pakistan.
Pemimpin-pemimpin penting kelompok ini, seperti Nawab Akbar Bugti meninggal dunia pada tahun 2006 dan Balach Marri pada tahun 2007.
Pemimpin Utama BLA
Pemimpin utama BLA saat ini adalah Bashir Zaib Baloch,.
Dia mengambil alih setelah Aslam Baloch terbunuh pada 2018.
Bashir Zaib, yang berasal dari distrik Nushki di Balochistan mengubah strategi BLA dengan melibatkan taktik yang lebih agresif dan mengerahkan militan wanita dalam serangan, seperti yang terlihat dalam serangan bom bunuh diri oleh Shari Baloch pada 2022.
Selain itu, kelompok ini juga dipimpin oleh Hammal Rehan, yang mengawasi Brigade Majeed, pasukan bunuh diri BLA yang dikenal dalam serangan-serangan mereka.
Salah satu figur kunci lainnya adalah Rehman Gul Baloch, mantan pejabat militer Pakistan yang meningkatkan kemampuan tempur BLA dan memungkinkan kelompok ini melakukan operasi skala besar.
Motivasi dan Tuntutan BLA
Tuntutan utama BLA adalah kemerdekaan Balochistan dari Pakistan.
Para pemimpin BLA mengklaim bahwa mereka berjuang untuk hak menentukan nasib sendiri bagi orang-orang Baloch yang merasa tertindas oleh kebijakan pemerintah Pakistan.
Pendanaan dan Rekrutmen
BLA mampu merekrut pejuang muda yang terdidik dan memiliki dukungan dari berbagai lapisan masyarakat Baloch.
Mereka sering kali menarik perhatian melalui media sosial, menyebarkan propaganda dan literatur yang menarik simpati terhadap perjuangan mereka.
Sumber pendanaan kelompok ini sebagian besar diperkirakan berasal dari kegiatan terlarang seperti penyelundupan, pemerasan, dan perdagangan narkoba, meskipun ada klaim bahwa India mungkin memberikan dukungan finansial.
Baca juga: Pembajakan Kereta di Pakistan, 58 Orang Tewas, 21 Diantaranya Penumpang yang Dijadikan Sandera
Taktik dan Peran Media
BLA telah mengasah taktik militer mereka dari serangan tabrak lari menjadi operasi berskala besar yang lebih terorganisir.
Kelompok ini juga sangat efektif dalam propaganda, menggunakan media sosial dan saluran media mereka untuk mempromosikan aktivitas militan mereka dan menarik rekrutan baru.
Mereka juga menargetkan warga negara asing, khususnya Tiongkok, yang terlibat dalam proyek-proyek ekonomi besar di Balochistan, seperti Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan (CPEC).
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.