Senin, 29 September 2025

Pembajakan Kereta di Pakistan, 58 Orang Tewas, 21 Diantaranya Penumpang yang Dijadikan Sandera

Total 54 orang tewas dalam pembajakan kereta di Pakistan tersebut, terdiri dari pembajak, sandera, dan militer.

|
Editor: Hasanudin Aco
Indianeskpress
KERETA PAKISTAN DIBAJAK- Jaffar Express kereta di Pakistan yang dibajak oleh para teroris mengakibatkan puluhan orang meninggal. 

 

TRIBUNNEWS.COM, PAKISTAN -  Militer Pakistan klaim telah menewaskan 33 orang yang membajak sebuah kereta berpenumpang warga sipil di Povinsi Balochistan.

Militer juga mengaku telah membebaskan 300 sandera yang merupakan penumpang kereta itu.

Pelaku pembajakan adalah kelompok militan pemberontak  Tentara Pembebasan Baloch (BLA) di Povinsi Balochistan.

Juru bicara militer Pakistan mengungkapkan 33 orang yang tewas adalah itu adalah para pembajak dalam sebuah operasi pasukan khusus pada  Selasa (11/3/2025).

Ia juga mengatakan bahwa sebanyak 21 sandera dan 4 personel militer telah tewas dibunuh oleh BLA.

Dengan demikian total 58 orang tewas dalam pembajakan kereta di Pakistan tersebut, terdiri dari pembajak, sandera, dan militer.

Total 440 Penumpang Disandera

Dikutip dari BBC International, militer Pakistan melanjutkan operasi pencarian di wilayah tersebut, untuk menepis kemungkinan ancaman lain.

Menurut juru bicara militer, diperkirakan ada 440 penumpang di dalam kereta saat penyerangan terjadi.

Pejabat kemanan mengatakan beberapa milisi kemungkinan sudah meninggalkan kereta.

Mereka membawa sejumlah penumpang yang jumlahnya tak diketahui ke area wilayah pegunungan sekitar.

Militer saat ini berupaya untuk menemukan penumpang yang melarikan diri dan kabur ke wilayah sekitar saat serangan.

Organisasi teroris

Otoritas Pakistan, begitu juga sejumlah negara Barat, termasuk Inggris dan Amerika Serikat (AS), telah menandai BLA sebagai organisasi teroris.

BLA merupakan salah satu kelompok pemberontak yang meminta otonomi yang lebih besar atau kemerdekaan Balochistan.

Mereka menuduh Islamabad mengeksploitasi provinsi yang kaya sumber mineral itu, namun juga mengabaikannya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan