Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia-AS Siap Berdialog, Peskov Konfirmasi Utusan Washington Menuju Kremlin
Rusia dan Amerika Serikat tampaknya siap untuk berdialog terkait kesepakatan gencatan senjata di Ukraina.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Daftar tuntutan yang dikutip dari dua sumber Rusia yang dirahasiakan mencakup permintaan agar Ukraina secara permanen meninggalkan aspirasi untuk bergabung dengan NATO, dikutip dari Kyiv Independent.
Kemudian Rusia menuntut Ukraina melarang penempatan pasukan asing di wilayahnya.
Rusia juga meminta agar internasional mengakui klaim Vladimir Putin atas Krimea dan empat provinsi Ukraina, dikutip dari Sky News.
Keempat provinsi tersebut di antaranya, oblast Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia, sebagai bagian dari wilayah Rusia.
Tuntutan tersebut dikabarkan telah dibahas oleh AS-Rusia dalam beberapa kali percakapan, baik secara tatap muka maupun virtual.
Pembicaraan tersebut dilaporkan telah berjalan selama 3 minggu terakhir.
Meskipun demikian, rincian pasti mengenai isi tuntutan tersebut masih belum jelas.
Sementara itu, AS dan Ukraina mengeluarkan pernyataan bersama setelah para pejabat bertemu pada hari Selasa di Arab Saudi.
Dalam pernyataan tersebut, Ukraina terbuka terhadap usulan AS untuk memberlakukan gencatan senjata sementara selama 30 hari yang dapat diperpanjang dengan kesepakatan bersama para pihak.
Zelensky mengatakan cakupan apa saja dalam kesepakatan gencatan senjata tersebut.
"Usulan gencatan senjata akan membentuk gencatan senjata penuh selama 30 hari, tidak hanya terkait rudal, drone, dan bom, tidak hanya di Laut Hitam, tetapi juga di sepanjang garis depan," jelas Zelensky melalui Telegram, dikutip dari Al Jazeera.
Akan tetapi, hingga saat ini Trump masih menunggu keputusan Putin terkait gencatan senjata ini.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Konflik Rusia vs Ukraina
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.