Pembebasan Sandera Pembajakan Kereta di Pakistan Kian Rumit, Pelaku Siapkan Skenario Bom Bunuh Diri
pelaku yang diketahui berafiliasi dengan Baloch Liberation Army (BLA) ini dikabarkan menempatkan sejumlah anggotanya dengan pakaian bom bunuh diri
Penulis:
Bobby W
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Upaya pemerintah Pakistan untuk membebaskan sandera dalam pembajakan kereta api yang terjadi pada Selasa (11/3/2025) kian menjadi rumit setelah para pelaku menyiapkan skenario bom bunuh diri.
Dikutip dari Reuters, pejabat keamanan Pakistan pada Rabu (12/3/2025) menyebutkan bahwa para pelaku yang diketahui berafiliasi dengan Baloch Liberation Army (BLA) ini dikabarkan menempatkan sejumlah anggotanya dengan pakaian bom bunuh diri untuk duduk di samping sejumlah penumpang yang disandera.
Adapun terdapat sekitar 50 militan separatis yang ikut serta dalam aksi pembajakan kereta Jaffar Express pada hari Selasa, yang saat itu membawa lebih dari 400 orang, kata pejabat keamanan tersebut.
Seperti yang diketahui sebelumnya, kelompok militan dari BLA melakukan aksi pembajakan tersebut saat kereta sedang melintasi wilayah Provinsi Balochistan di Pakistan.
Serangan dimulai dengan ledakan bom yang merusak rel kereta, sehingga memaksa rangkaian kereta berhenti di daerah terpencil.
Seorang sumber keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa ada 425 penumpang di dalam kereta ketika diserang saat dalam perjalanan dari Quetta, ibu kota Provinsi Balochistan, menuju Peshawar di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Sumber keamanan itu juga mengatakan bahwa setelah menguasai kereta, para militan mulai menarik penumpang keluar dan memeriksa identitas mereka.
"Mereka mencari tentara dan personel keamanan," kata pejabat itu, menambahkan bahwa setidaknya 11 orang, termasuk pasukan paramiliter, telah tewas hingga saat ini.
Para militan BLA yang mengenakan bom di tubuh mereka duduk di samping penumpang lainnya, kata sumber itu.
Dikutip dari laporan Anadolu Agency dan AFP, baku tembak juga sempat terjadi antara pasukan keamanan Pakistan dan para militan setelah ledakan, yang mengakibatkan setidaknya tiga orang tewas.
Pasukan keamanan Pakistan, yang juga berada di dalam kereta, terlibat dalam pertempuran sengit melawan kelompok militan tersebut.
Dalam video yang dibagikan oleh para militan BLA, tampak kereta melaju melalui dataran tandus ketika ledakan menghantam rel saat lokomotif mendekat, menyebabkan kepulan asap hitam membumbung tinggi.
Baca juga: Ledakan dan Tembakan Iringi Pembajakan Kereta Api oleh Kelompok Militan di Pakistan, 27 Orang Tewas
Video yang dibagikan oleh BLA di Telegram tersebut kemudian menampilkan orang-orang yang ditarik dari kereta saat kereta berhenti di luar terowongan.
Pemerintah Pakistan sendiri telah mengirimkan ratusan tentara dan tim dalam helikopter guna meluncurkan operasi penyelamatan sandera di daerah pegunungan terpencil tempat kereta itu berhenti.
Pemerintah mengatakan bahwa hingga saat ini mereka telah berhasil menyelamatkan 155 penumpang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.