Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kemajuan Besar Rusia di Kursk, Kembali Rebut 12 Desa dari Pasukan Ukraina Selama Operasi Ofensif

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah merebut kembali 12 desa dari pasukan Ukraina di wilayah Kursk barat daya.

Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
Tangkapan layar dari YouTube DW News
RUSIA REBUT WILAYAH - Tangkapan layar dari YouTube DW News pada Rabu (12/3/2025) memperlihatkan wilayah yang kembali direbut Rusia dari pasukan Ukraina. Rusia mengklaim telah merebut kembali 12 desa dari pasukan Ukraina di wilayah Kursk barat daya. 

Ukraina mengatakan siap menerima gencatan senjata langsung selama 30 hari dengan Rusia yang diusulkan oleh AS, setelah satu hari perundingan AS-Ukraina di Arab Saudi.

Presiden Ukraina Volodomyr Zelensky mengatakan kini giliran AS untuk meyakinkan Rusia agar menyetujui proposal "positif" tersebut.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan ia akan menyampaikan tawaran tersebut kepada Rusia dan bahwa "bola ada di tangan mereka".

Pembicaraan hari Selasa di Jeddah adalah pertemuan resmi pertama antara kedua negara sejak bentrokan luar biasa antara Zelensky dan Presiden AS Donald Trump di Ruang Oval Gedung Putih pada 28 Februari 2025.

Dalam pernyataan bersama, AS juga mengatakan akan segera memulai kembali pembagian intelijen dan bantuan keamanan ke Ukraina, yang telah ditangguhkan Washington setelah pertikaian publik yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gedung Putih.

"Kedua delegasi sepakat untuk menunjuk tim negosiasi mereka dan segera memulai negosiasi menuju perdamaian abadi yang menjamin keamanan jangka panjang Ukraina," kata pernyataan AS-Ukraina, dilansir BBC.

Baca juga: Serangan Drone Terbesar Ukraina ke Rusia, Disebut Tamparan untuk Trump, Putin Diminta Balas

Rubio mengatakan dalam konferensi pers di Jeddah pada Selasa malam bahwa ia berharap Rusia akan menerima usulan tersebut.

"Ukraina siap untuk berhenti menembak dan mulai berbicara," katanya.

"Jika Rusia menolak tawaran tersebut, maka sayangnya kita akan tahu apa hambatan bagi perdamaian di sini".

"Hari ini kami mengajukan tawaran yang diterima Ukraina, yaitu melakukan gencatan senjata dan negosiasi segera," kata Rubio.

"Kami akan sampaikan tawaran ini kepada Rusia dan kami berharap mereka akan menyetujui perdamaian. Sekarang giliran mereka," lanjutnya.

TENTARA RUSIA - Foto ini diambil dari Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa (12/3/2025) memperlihatkan tentara Rusia yang meurpakan spesialis POL dari Kelompok Pasukan Zapad memasok bahan bakar ke unit-unit di garis kontak dan di area belakang operasi militer khusus pada 17 Februari 2025. Pada Rabu (12/3/2025), militer Rusia mengklaim operasi khusus melalui jaringan pipa berhasil merebut kembali 12 wilayah di Kursk yang diduduki Ukraina.
TENTARA RUSIA - Foto ini diambil dari Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa (12/3/2025) memperlihatkan tentara Rusia yang merupakan spesialis POL dari Kelompok Pasukan Zapad memasok bahan bakar ke unit-unit di garis kontak dan di area belakang operasi militer khusus pada 17 Februari 2025. Pada Rabu (12/3/2025), militer Rusia mengklaim operasi khusus melalui jaringan pipa berhasil merebut kembali 12 wilayah di Kursk yang diduduki Ukraina. (Telegram Kementerian Pertahanan Rusia)

Adapun tawaran gencatan senjata selama 30 hari melampaui usulan Zelensky untuk gencatan senjata sebagian di udara dan di laut.

Presiden Ukraina berterima kasih kepada Trump atas "konstruktifitas" pembicaraan di Jeddah.

Dalam pesan video, Zelensky mengatakan Rusia harus "menunjukkan kesediaannya untuk menghentikan perang atau melanjutkan perang".

"Sudah waktunya untuk mengungkapkan kebenaran sepenuhnya," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved