Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Dubes Ukraina: AS Sedang 'Menghancurkan' Tatanan Dunia yang Sudah Mapan

Duta besar Ukraina untuk Inggris, Valerii Zaluzhnyi menuding AS saat ini justru 'menghancurkan' tatanan dunia dan berusaha melemahkan barat.

Tangkapan layar YouTube Bloomberg Television
DUBES UKRAINA - Tangkapan layar YouTube Bloomberg Television pada Jumat (7/3/2025), menunjukkan Valerii Zaluzhnyi, duta besar Ukraina di Konferensi Keamanan dan Pertahanan Chatham House di London pada Kamis (6/3/2025). Valerii Zaluzhnyi menuding AS saat ini justru 'menghancurkan' tatanan dunia dan berusaha melemahkan Barat. 

TRIBUNNEWS.COM - Duta besar Ukraina untuk Inggris, Valerii Zaluzhnyi menuding AS saat ini 'menghancurkan' tatanan dunia dan berusaha melemahkan barat.

Tidak hanya itu, Zaluzhnyi mengatakan bahwa AS saat ini lebih condong ke Rusia.

Pernyataan Zaluzhnyi ini muncul ketika hubungan AS-Ukraina saat ini memburuk menjelang perundingan damai.

Sebelumnya, presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan presiden AS Donald Trump terlibat debat panas pada Jumat (28/2/2025), lalu.

Beberapa waktu kemudian Zelensky mengatakan kesiapannya untuk menandatangani kesepakatan dengan Trump. 

Meski begitu, Zaluzhnyi menunjukkan ketidakpuasannya dengan keputusan tersebut.

Dalam sebuah konferensi di Chatham House di Londong pada Kamis (6/3/2025), ia mengklaim bahwa saat ini Rusia dan AS bekerja sama untuk 'menghancurkan' tatanan dunia.

"Kita melihat bahwa bukan hanya Rusia dan poros kejahatan yang mencoba menghancurkan tatanan dunia, tetapi AS sebenarnya sedang menghancurkannya sepenuhnya," kata Zahluzhnyi, dikutip dari BBC.

Menurut Zaluzhnyi, keputusan Trump yang membuka pembicaraan dengan Rusia patut dipertanyakan.

Pasalnya, Zaluzhnyi menyebut bahwa ini menunjukkan Trump yang saat ini lebih berpihak kepada Rusia dan mengesampingkan Ukraina.

"Pembicaraan antara AS dan Rusia, yang terakhir "dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin menunjukkan Gedung Putih sedang mengambil langkah-langkah ke arah rezim Kremlin," tambahnya.

Selain itu, Zaluzhnyi juga mengatakan perubahan sikap AS terhadap Ukraina ini juga dapat menyebabkan NATO bubar.

Baca juga: Trump Makin Beringas, Ancam Bakal Deportasi 240 Ribu Warga Ukraina yang Cari Perlindungan ke AS

“Kita dapat mengatakan bahwa dalam waktu dekat NATO juga bisa berhenti ada,"

“Kita lihat sekarang Gedung Putih mengambil langkah ke arah Kremlin, mencoba menemui mereka di tengah jalan, jadi target Rusia berikutnya bisa jadi adalah Eropa,” jelasnya, dikutip dari CNN.

Pernyataan ini muncul saat Eropa berupaya untuk memastikan kemampuannya dalam meredakan ketegangan antara Trump dan Zelensky.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved