Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Profil Eyal Zamir Panglima Baru Tentara Israel: Penyuka Perang, Penjagal Ratusan Pendemo Palestina

Eyal Zamir adalah penyuka perang yang merupakan 'Orang Dalam'/Ordal) Netanyahu. Zamir digadang bisa jadi pemimpin masa depan Israel

Anews/Tangkap Layar
PIMPIN IDF - Mayor Jenderal (Purn) Eyal Zamir mengambil alih sebagai panglima baru tentara Israel pada hari Rabu (5/3/2025). Dia menggantikan Herzi Halevi , yang memimpin militer selama perang genosida di Jalur Gaza. 

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

Baca juga: Gal Gadot Sengaja Menghindar Saat Film No Other Land yang Tampar Israel Sabet Oscar?

PANGLIMA PERANG BARU - Kepala Staf baru Militer Israel (IDF), Eyal Zamir. Pergantian panglima perang ini dilaporkan akan mengubah sifat pertempuran di Gaza, sebuah sinyal yang mengindikasikan Israel tak mau meneruskan negosiasi gencatan senjata dengan Hamas di Gaza.
PANGLIMA PERANG BARU - Kepala Staf baru Militer Israel (IDF), Eyal Zamir. Pergantian panglima perang ini dilaporkan akan mengubah sifat pertempuran di Gaza, sebuah sinyal yang mengindikasikan Israel tak mau meneruskan negosiasi gencatan senjata dengan Hamas di Gaza. (khaberni/tangkap layar)

Rekam Jejak Eyal Zamir, Penjagal Ratusan Pendemo Palestina

Eyal Zamir diketahui telah dua kali dipertimbangkan untuk menduduki jabatan kepala staf IDF, tetapi pada kedua kesempatan tersebut ia tidak dipilih dan digantikan oleh Halevi yang lengser dan pendahulunya, Aviv Kohavi.

Awalnya direkrut menjadi militer Israel pada tahun 1984, Zamir naik pangkat dari perwira tank hingga komandan Brigade Lapis Baja ke-7 pada tahun 2003 dan Divisi Lapis Baja ke-36 pada tahun 2009.

Eyal Zamir digadang-gadang bakal punya karier mentereng dalam posisi baru ini, bahkan kemungkinan bisa menjadi pemimpin masa depan Israel.

Ulasan Al Jazeera menyebut, satu di antara faktornya adalah karena Eyal Zamir merupakan 'orang dalam' atau meminjam istilah yang lagi tren, 'ordal' dalam pemerintahan Netanyahu.

"Faktor yang sangat penting bagi keberhasilannya dalam karier di masa depan adalah, ia menjadi sekretaris militer Netanyahu dari tahun 2012 hingga 2015, kemudian pemimpin komando selatan Israel selama tiga tahun berikutnya," tulis ulasan Al Jazeera.

Pada tahun terakhirnya di komando selatan, pasukan Zamir “menghadapi” pengunjuk rasa Palestina dari Gaza yang mengambil bagian dalam aksi 'Great March of Return'.

Pada penanganan aksi demo tersebut, pasukan Israel pimpinan Zamir membunuh lebih dari 150 pengunjuk rasa dan melukai 10.000 lainnya, termasuk 1.849 anak-anak, 424 wanita, 115 paramedis, dan 115 jurnalis.

Warga Palestina aksi demonstrasi bertajuk Great March of Return
SAPU PENDEMO - Pasukan Israel menggunakan gas air mata untuk menyapu para pengunjuk rasa Palestina dalam aksi demonstrasi bertajuk Great March of Return. Dalam demo tersebut, ratusan pengunjuk rasa Palestina terbunuh di pagar perbatasan Gaza-Israel di Khan Younis, pada 27 April 2018

Pada November 2018, Netanyahu mempromosikannya menjadi wakil kepala staf.

Pada awal protes, menyusul terbunuhnya 16 warga Palestina dalam satu hari di bulan Mei, Zamir membela tindakannya, dengan mengatakan pasukannya telah “mengidentifikasi upaya untuk melakukan serangan teror dengan kedok kerusuhan”.

Pada tahun 2021, ia meninggalkan militer dan Israel, berangkat ke Amerika Serikat, tempat ia menjadi peneliti tamu di lembaga pemikir Washington Institute for Near East Policy, kembali ke Israel pada tahun 2023 saat ia diangkat menjadi direktur jenderal Kementerian Pertahanan Israel.

Bagaimana Cara Pandang Eyal Zamir?

"Dia tampaknya menyukai perang," tulis ulasan Al Jazeera.

Dalam pidato pertamanya setelah pengangkatannya pada tanggal 1 Maret, Zamir mengatakan tahun 2025 akan “terus menjadi tahun pertempuran”, meskipun Israel telah setuju untuk melakukan gencatan senjata dalam dua perang yang dilancarkannya – di Gaza dan Lebanon.

Ia mengatakan Israel perlu mandiri, tanpa menyebut jumlah besar bantuan militer yang diterimanya dari AS.

“Kami semua dibesarkan dengan prinsip: 'Negara Israel akan membela dirinya sendiri.' Sekarang, saya katakan kepada Anda bahwa Israel juga akan memproduksi senjatanya sendiri secara independen, dalam menghadapi ancaman atau skenario apa pun,” kata Zamir.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved