Konflik Rusia Vs Ukraina
Setelah Ketegangan dengan Trump, Zelensky Disambut Hangat Starmer, Dapat Pinjaman 47 T dari Inggris
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyambut hangat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di London pada Sabtu (1/3/2025).
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer menyambut hangat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy di London pada Sabtu (1/3/2025).
Pertemuan ini terjadi tepat sehari setelah pertemuan yang berlangsung menegangkan antara pemimpin Ukraina tersebut dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Kedatangan Zelenskyy ke Inggris menandai kelanjutan dukungan dari negara tersebut terhadap perjuangan Ukraina di tengah konflik dengan Rusia.
Sebagai bentuk komitmen, Inggris dan Ukraina meluncurkan perjanjian pinjaman sebesar £2,26 miliar atau senilai Rp47,1 triliun (kurs £1 GBP = Rp20.860) untuk memperkuat pertahanan Ukraina.
Dana ini akan dibayar kembali dengan keuntungan dari aset kedaulatan Rusia yang saat ini tidak dapat dimobilisasi.
Kontras dengan Pertemuan di Gedung Putih
Jika pertemuan Zelenskyy dengan Trump di Gedung Putih diwarnai ketegangan, kedatangannya di Downing Street disambut dengan antusiasme tinggi.
Kerumunan di Whitehall memberikan sorak-sorai, sementara Starmer mengambil langkah yang tidak biasa dengan berjalan di sepanjang trotoar untuk menyambut Zelensky, dikutip dari The Guardian.
Keduanya kemudian berpelukan sebelum Starmer mengarahkan Zelenskyy ke arah pendukung yang bersorak di luar.
Di dalam Downing Street No. 10, Starmer menegaskan dukungan Inggris terhadap Ukraina.
Ia menyatakan bahwa sorak-sorai dari masyarakat Inggris adalah bentuk solidaritas mereka terhadap Ukraina.
"Anda sangat, sangat diterima di sini di Downing Street,” kata Starmer kepada Zelenskyy, dikutip dari SBS News.
Baca juga: Zelensky dan Trump: Kontroversi yang Memicu Persatuan Ukraina
“Dan seperti yang Anda dengar dari sorak sorai di luar, Anda mendapat dukungan penuh dari seluruh Inggris Raya, dan kami mendukung Anda bersama Ukraina selama yang diperlukan," tambahnya.
Starmer juga menegaskan tekadnya untuk mencapai perdamaian abadi bagi Ukraina, yang didasarkan pada kedaulatan dan keamanan negara tersebut.
"Tekad yang kuat untuk mencapai apa yang kita berdua ingin capai, yaitu perdamaian abadi, perdamaian abadi bagi Ukraina yang didasarkan pada kedaulatan dan keamanan bagi Ukraina, yang sangat penting bagi Ukraina, sangat penting bagi Eropa, dan sangat penting bagi Inggris Raya," tegasnya.
Zelenskyy merespons dengan menyatakan bahwa Ukraina mengandalkan dukungan Inggris dan mengungkapkan rasa syukurnya memiliki mitra yang solid.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.