Konflik Rusia Vs Ukraina
Meski Diusir Trump, Zelensky Masih Puji AS dan Sebut Dukungan Gedung Putih Penting bagi Ukraina
Meski di usir dan terlibat cekcok dengan Trump, Zelensky mengatakan bahwa bawah Ukraina masih sangat membutuhkan dukungan dan suntikan bantuan AS
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa dukungan yang diberikan oleh Amerika Serikat (AS) penting bagi negaranya.
Ia juga menyebut bawah Ukraina masih sangat membutuhkan dukungan dan suntikan bantuan Donald Trump.
Zelensky juga optimis bahwa hubungan Ukraina dengan AS masih dapat diperbaiki, meskipun Presiden AS itu mencaci maki dirinya dalam konfrontasi yang disiarkan televisi.
"Sangat penting bagi kami untuk mendapatkan dukungan Presiden Trump. Ia ingin mengakhiri perang, tetapi tidak ada yang menginginkan perdamaian lebih dari kami," kata Zelensky di X, mengutip CNN International.
"Kami sangat berterima kasih kepada Amerika Serikat atas semua dukungannya. Saya berterima kasih kepada Presiden Trump, Kongres atas dukungan bipartisan mereka, dan rakyat Amerika. Rakyat Ukraina selalu menghargai dukungan ini, terutama selama tiga tahun invasi besar-besaran ini," imbuhnya.
Pernyataan tersebut diungkap Zelensky setelah dirinya terlibat adu mulut di Gedung Putih dengan Donald Trump pada Jumat (28/2/2025).
Trump dan Zelensky Cekcok
Pertemuan Trump dengan Zelensky awalnya dimaksudkan untuk membahas kesepakatan mineral yang memungkinkan AS memperoleh akses lebih besar ke mineral tanah jarang Ukraina.
Namun tak berselang lama ketegangan mulai memuncak, pasca JD Vance menekankan perlunya diplomasi untuk menyelesaikan perang Rusia-Ukraina.
Menanggapi pernyataan JD Vance, Zelensky justru mempertanyakan kecondongan Donald Trump ke arah Rusia terlebih beberapa pekan terakhir AS trus menggelar pertemuan tertutup dengan Rusia.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1103: Saat Trump-Zelensky Bertengkar, Rusia Klaim Rebut 2 Desa Ukraina
Hal tersebut lantas membuat Presiden Trump dan wakilnya JD Vance murka. Mereka meneriaki Zelensky di depan para diplomat dan media AS serta dunia internasional.
Vance mengatakan kepada Zelensky bahwa dia bersikap tidak sopan.
Vance mengkritiknya karena gagal mengakui besarnya dukungan Amerika dalam upaya perang Ukraina.
"Bapak Presiden, dengan segala hormat, saya rasa tidak sopan bagi Anda untuk datang ke Ruang Oval dan mencoba mengajukan gugatan di depan media Amerika. Saat ini, kalian berkeliling dan memaksa wajib militer ke garis depan karena kalian memiliki masalah sumber daya manusia. Anda seharusnya berterima kasih kepada presiden," tegasnya.
Sementara Trump yang tersulut emosi menuduh pemimpin Ukraina itu tidak berterima kasih dan tidak menghormati Amerika Serikat.
"Anda tidak punya kartu sekarang. Anda harus membuat kesepakatan atau kita keluar. Jika kita keluar, Anda akan bertarung habis-habisan, dan saya rasa itu tidak akan berakhir baik,” kata Trump, sebagaimana dikutip dari Washington Post.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.